Padang, Padangkita.com - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengesahkan strategi pencapaian program kerja TPAKD Sumbar 2023 di Padang, Jum'at (24/2/2023).
Ini merupakan upaya untuk mengejar target inklusi keuangan digital hingga 90 persen pada tahun 2024.
Pengesahan dilakukan pada Rapat Pleno TPAKD yang dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Kepala OJK Sumbar, pimpiman DJPb, BPS, KADIN, BEI, Bank Indonesia serta jajaran organisasi perangkat daerah dan institusi perbankan lainnya.
Strategi rencana kerja tersebut antara lain, klinik UMKM, kredit dan pembiayaan untuk melawan rentenir, pengembangan keuangan syariah melalui business matching, perluasan jaringan agen Laku Pandai syariah dan pembiayaan ekspor syariah, serta peningkatan akses keuangan inklusif di nagari.
Wagub Audy Joinaldy mengatakan peningkatan inklusi keuangan merupakan tugas bersama antara pemerintah dan perbankan. Menurut Audy, masa recovery pascapandemi Covid-19 sudah terlewati, berarti sudah saatnya ekonomi bertumbuh, kredit mulai disalurkan dan uang berputar kembali.
Wagub menilai kebutuhan masyarakat terhadap akses keuangan sebetulnya cukup besar. Namun persoalannya adalah masih banyak yang belum mengetahui cara untuk mengaksesnya. Oleh karena itu, ia menekankan agar sosialisasi akses kepada produk-produk keuangan dan literasi keuangan dilakukan lebih giat lagi.
“Padahal yang mau dan butuh akses keuangan banyak, tapi tidak tahu caranya. Ini tugas kita bersama,” kata Wagub.
Kepala OJK Sumbar Yusri menyampaikan Sumbar mengalami peningkatan inklusi keuangan sebesar 9,88 persen dalam tiga tahun terakhir. OJK mencatat inklusi keuangan di Sumbar pada tahun 2022 mencapai 76,6 persen.
Angka ini masih terpaut cukup jauh bila dibandingkan dengan target inklusi keuangan digital 90 persen pada 2024, yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Oleh karena itu, kata dia, akselerasi akses keuangan melalui TPAKD perlu terus didorong.
Baca juga: UMKM di Padang Tumbuh Pesat Capai 11.787, tapi Baru 5.320 yang Punya NIB
Selain mendorong percepatan akses keuangan, TPAKD menurut Yusri, juga turut berperan dalam pengendalian inflasi dari sisi supply dengan adanya berbagai produk layanan keuangan, termasuk yang berorientasi ekspor. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News