Padangkita.com – Kepolisian Resort Kota Bukittinggi menduga kebakaran Pasar Ateh disebabkan terjadinya ledakan trafo listrik di salah satu kios milik pedagang.
Kapolres Kota Bukittinggi AKBP Arly Jember mengatakan kebakaran mulai terjadi pukul 5.30 WIB pada Senin (30/10/2017) dinihari, dengan dugaan sementara akibat percikan api dari trafo listrik di salah satu toko di Blok C.
“Dari keterangan sejumlah saksi yang berasal dari penjaga pasar, dugaan sementara akibat percikan api dari trafo di salah satu toko di Blok C,” katanya.
Menurutnya, dari percikan api itu maka kemudian api merembet melalui kabel ke gardu listrik di lokasi itu, hingga menyebabkan ledakan.
Kebakaran itu menyebabkan lebih dari 1.000 toko dan kios pedagang ludes terbakar. Dengan total kerugian diperkirakan berkisar Rp1,5 triliun.
Toko-toko yang terbakar itu umumnya berada di lantai 2 dan lantai 3, toko milik pedagang hangus terbakar beserta isinya.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan untuk sementara pedagang diungsikan di penampungan sementara di jalan Perintis Kemerdekaan.
“Kami upayakan penanganan secepatnya. Pedagang ditampung di penampungan sementara,” katanya.
Ia menuturkan pemda bersama sejumlah pihak terkait berupaya mempercepat pemulihan dari bencana kebakaran tersebut.
Pasar Ateh yang berada persis di depan ikon Kota Bukittinggi, Jam Gadang adalah salah satu pusat perdagangan terbesar di Sumatra Barat sekaligus tujuan wisata belanja. (Aidil Sikumbang)