Padang, Padangkita.com - Seekor lumba-lumba ditemukan terdampar dan mati di kawasan Pantai Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang pada Sabtu (2/10/2021) sekitar pukul 16.00 WIB. Kini mamalia tersebut telah dikuburkan oleh masyarakat setempat.
Dari video dan foto yang beredar di media sosial, terlihat lumba-lumba tersebut berukuran besar dengan warna putih ke abu-abuan.
Staf Bagian Respons Cepat Mamalia Terdampar, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Maldi mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan mamalia itu terdampar dan mati.
Umumnya, ucap Maldi, mamalia tersebut terdampar dipicu faktor alam, seperti cuaca ekstrem atau perubahan fluktuasi cuaca. Terkadang, mamalia tersebut juga bisa terdampar karena mengalami disorientasi, seperti sakit atau terluka.
Selain itu, jelas Maldi, mamalia tersebut juga bisa terdampar karena terpisah dari rombongannya atau tersesat saat migrasi, dan bisa juga karena mengalami stres, sehingga memisahkan diri. Karena sudah terdampar dan tak bisa kembali, akhirnya mati.
Namun, kata Maldi, soal penyebab kematian seekor Lumba-lumba yang terdampar di Pasir Jambak, pihaknya belum dapat memastikan apa penyebabnya, lantaran pihaknya tidak melakukan penelitian di lokasi.
“Kami tidak melihat secara langsung lumba-lumba tersebut, karena sudah dikuburkan duluan oleh warga, selain itu kami juga tidak melakukan penelitian di lokasi penemuannya,” ujar Maldi kepada Padangkita.com, Minggu (3/10/2021).
Lebih lanjut dijelaskan Maldi, dugaan sementara, Lumba-lumba tersebut mati karena cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa hari belakangan.
Karena memang hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga menduga, Lumba-lumba tersebut terdampar karena sakit dan memisahkan diri.
Lalu, terkait jenis Lumba-lumba yang mati itu, sebut Maldi, hasil pengamatan dari video dan foto yang beredar, diduga Lumba-lumba itu merupakan Lumba-lumba Sousa Chinensis atau biasa disebut dengan Lumba-lumba punggung bungkuk Indo-pasifik.
“Secara pasti kami tidak tahu, karena kami tidak melihat secara langsung, kami hanya melihat dari foto dan video yang beredar. Dari pengamatan kami, jenisnya Sousa Chinensis, panjangnya sekitar dua meter,” paparnya.
Menurut Maldi, adanya Lumba-lumba terdampar dan mati di kawasan pantai Kota Padang, khususnya di kawasan Pasir Jambak, baru pertama kali terjadi. Dulu, katanya, hal serupa juga pernah terjadi di kawasan pantai di Pariaman.
Pihaknya sangat mengapresiasi tindakan masyarakat yang mengubur langsung mamalia tersebut. Karena berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, satwa tersebut termasuk hewan langka dan dilindungi.
“Jadi memang harus dikubur, tidak boleh dikosumsi atau lain sebagainya,” kata Maldi.
Baca juga: Waspada, Hasil Studi Terbaru Sebut Hewan Ini Paling Rentan Terinfeksi Covid-19
Maldi berharap, jika ada penemuan seperti ini dapat dilaporkan kepada petugas berwenang, seperti BPBD, Kepolisian, Pemda setempat atau langsung kepada BPSPL. [zfk]