Padang, Padangkita.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumatra Barat (Sumbar), Lila Yanwar mengingatkan direktur rumah sakit dan Dinkes kabupaten/kota di Sumbar untuk mewaspadai kasus hepatitis misterius.
Hal tersebut dilakukan pasca-meninggal dunianya seorang anak di Sumbar karena diduga terserang penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu, atau disebut dengan hepatitis unknown etiology.
Dia menuturkan, anak umur satu bulan 29 hari itu meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina Padang setelah sebelumnya dirujuk dari puskemas dan sempat dirawat di rumah sakit di Solok.
Pihaknya telah menelusuri status kesehatan anak tersebut mulai dari riwayat perjalanan, kondisi rumah, dan sebagainya. Data tersebut sudah diperoleh Dinkes Sumbar.
"Langkah berikutnya kami harus memberikan warning kepada teman-teman direktur rumah sakit terutama, dan juga Kadinkes kabupaten/kota, kalau ada gejala seperti itu (hepatitis misterius) segera melaporkan," ungkapnya saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (9/5/2022).
Lila menyampaikan, pihaknya pada hari ini juga akan menggelar pertemuan dengan direktur rumah sakit dan Kadinkes kabupaten/kota di Sumbar via Zoom, berdasarkan arahan dari Kemenkes, terkait seperti apa pelaporan secara resmi kasus hepatitis misterius itu melalui aplikasi.
"Jadi, di Kemenkes pun, ini di-adopt sebagai laporan yang resmi dan konfirmasinya harus melalui Ikatan Dokter Anak Indonesia yang cabangnya ada di Sumbar," jelas Lila.
Sebelumnya diberitakan, seorang bayi umur 1 bulan 29 hari meninggal dunia diduga karena hepatitis misterius. Bayi tersebut diduga meninggal karena hepatitis misterius sebab gejalanya mirip dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu.
Baca Juga: Anak di Sumbar Meninggal Diduga karena Hepatitis Misterius
Gejala hepatitis misterius yang dialami bayi tersebut yaitu penyakit kuning, demam, gangguan pencernaan, diare, dan berakhir dengan pendarahan saluran cerna, lalu banyak gangguan hati yang terjadi dalam waktu yang cepat. [fru]
