Kasus Corona Sumbar Melonjak, Pakar Unand: Pasien Tidak Jujur

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Aturan larangan mudik selama 12 hari upaya yang bagus menahan laju penyebaran Covid-19

Pakar Epidemiologi Universitas Andalas (Unand), Defriman Djafri. [Foto: Ils]

Padang, Padangkita.com - Kasus virus corona atau Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) terus mengalami peningkatan, hingga hari ini Senin (4/5/2020) pukul 11 WIB, tercatat sebanyak 195 orang dikonfirmasi terinfeksi virus corona di Sumbar.

Peningkatan kasus di Sumbar sebagian besar berawal dari para pendatang atau orang yang baru datang dari luar daerah yang menjangkiti orang di sekitarnya.

Pakar Epidemiologi Universitas Andalas (Unand), Defriman Djafri menilai melonjaknya kasus baru positif Covid-19 di wilayah Sumbar terjadi karena ketidakjujuran warga dalam menceritakan riwayat perjalanannya.

"Sebenarnya sudah banyak, namun karena mereka tidak jujur menceritakan riwayatnya kepada tenaga medis. Maka saat terungkap terjadilah lonjakan kasus Covid-19," ujarnya, Minggu (3/5/2020).

Djafri menyebut, sebagian besar dari mereka memang telah melakukan karantina mandiri di rumah, namun sebelumnya mereka sudah menularkan kepada orang banyak.

Ia lantas meminta masyarakat yang baru datang dari luar daerah atau pernah melakukan perjalanan keluar daerah untuk jujur dan segera melaporkan dirinya ke instansi terkait.

Sehingga petugas bisa memeriksa dan menelusuri riwayat perjalanan ataupun dengan siapa saja dia berkontak sebelumnya.

Baca juga: Positif Covid-19 di Sumbar 195 Orang

8 Klaster Penularan Covid-19 Sumbar

Di samping itu, Defriman juga menyatakan terdapat 8 klaster penularan Covid-19 di Sumatra Barat. Klaster terbesar berasal dari Pasar Raya Padang.

Ia menjelaskan, penularan di klaster Pasar Raya berawal dari seorang tenaga kesehatan yang kemudian menularkan kepada ibu rumah tangga.

Lalu ibu rumah tangga tersebut menularkan ke tetangga toko di Pasar Raya, hingga pekerja toko dan akhirnya menyebar ke pedagang lainnya.

"Kemudian klaster Pegambiran awalnya yang terinfeksi adalah seorang relawan medis yang kemudian menularkan kepada tenaga kesehatan," ujarnya.

Selanjutnya, klaster Permata Hijau Regency, Ampang Karang Ganting, Parak Gadang dan klaster Sawahan.

Sementara di luar Padang terdapat klaster Tarusan Pesisir Selatan yang berasal dari kasus positif pertama Sumbar. Kemudian ada klaster Kabupaten Solok.

Selain itu, terbaru, ada klaster dari Padang Panjang. 19 orang dinyatakan positif virus corona setelah tertular dari satu pasien positif asal Tanah Datar.

Dari 19 orang tersebut, 13 diantaranya merupakan tim medis RSUD Padang Panjang dan 5 orang lainnya adalah keluarga pasien pertama. [*/try]


Baca berita Sumatra Barat terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat