Padang, Padangkita.com - Informasi mutasi Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal langsung menyebar cepat. Ini sejalan dengan munculnya Surat Telegram Kapolri No. ST/3229/XII/KEP./2019 tertanggal 6 Desember 2019.
Dalam surat itu, Fakhrizal bakal menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.
Sementara itu, penggantinya adalah Irjen Toni Harmanto yang antara lain pernah menjabat sebagai Wakapolda Jawa Timur, dan Direktur Reskrim Umum Polda Metro Jaya.
Bersama Fakhrizal juga dimutasi Kapolda Papua Barat, dan Kapolda DIY.
Walau begitu, mutasi Fakhrizal cukup menyita perhatian, khususnya bagi masyarakat Sumbar. Ini tak lepas dari mulai "panasnya" politik lokal Sumbar menjelang pemilihan gubernur 2020 mendatang.
Fakhrizal sudah menyatakan bakal maju sebagai salah satu kandidat. Baliho yang memajang gambarnya mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan. Meskipun di baliho itu tak ada kalimat dia sebagai calon gubernur.
Anggota DPR asal Sumbar Andre Rosiade sempat mempersoalkan pemasangan baliho tersebut. Andre menduga ada penyalahgunaan wewenang.
Tapi dugaan itu telah dibantah Polda Sumbar melalui Kabid Humas Kombes Pol Syamsi.
Baca juga: Pessel Borong 5 Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik
Kata Syamsi, baliho yang memuat gambar Kapolda adalah hal wajar. Isinya adalah imbauan untuk menjaga Kamtibas, tertib berlalu lintas, dan menjauhi narkoba.
Tak berselang lama dengan itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis pernah menegaskan akan mencopot Kapolda Sumbar yang terbukti bakal maju pada Pilkada.
Penegasan Kapolri disampaikan menjawab pertanyan anggota DPR Masinton Pasaribu, ketika Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pertengahan November lalu. (pk-01)