Jakarta, Padangkita.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis daftar fenomena astronomi yang akan terjadi pada pekan kedua bulan Agustus yaitu 9-15 Agustus 2020.
Melalui akun Instagram resminya, LAPAN menyatakan ada 6 fenomena astronomi yang dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan alat di minggu kedua ini.
Berikut fenomena astronomi pada minggu ke dua bulan Agustus 2020:
9 Agustus: Bulan di Titik Terjauh dari Bumi (Apogee)
Bulan akan berada pada titik terjauh dari Bumi (Apogee) pada pukul 20.46 WIB dengan jarak 407.076 kilometer, iluminasi 69,8% dan lebar sudut 29,5 menit busur.
Bulan terletak di kontelasi Pisces ketika apogee. Akan tetapi, Bulan baru dapat disaksikan ketika terbit pada pukul 22.30 WIB di arah Timur dan terbenam keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB di arah Barat.
9 Agustus: Konjungsi Bulan-Mars
Di tanggal 9 Agustus juga terjadi fenomena astronomi yaitu konjungsi Bulan-Mars yang dapat disaksikan sejak pukul 22.30 WIB di arah Timur dan berakhir ketika senja bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit) di arah Barat-Barat laut. Ketika konjungsi Bulan-Mars, Bulan akan terpisah sejauh 4,3 derajat terhadap Mars.
11-12 Agustus: Fase Perbani Akhir Bulan
Puncak fase perbani akhir akan terjadi pada tanggal 11 Agustus 2020 pukul 23.43 WIB, Bulan berjarak 402.942 kilometer dari Bumi dan akan tampak dengan lebar sudut 29,7 menit busur. Ketika fase perbani akhir, Bulan akan terbit di sekitar tengah malam di arah Timur-Timur Laut dan berkulminasi di arah Utara ketika Matahari terbit.
Baca juga: Rapat Online dengan Line Meeting, Bisa Tampung Hingga 500 Orang
Bulan terbenam di arah Barat-Barat Laut di sekitar tengah hari, Bulan berada di Manzilah Botein (Delta Arietis) di kontelasi Aries.
12-13 Agustus: Puncah Hujan Meteor Perseid
Hujan Meteor Perseid aktif sejak tanggal 17 Juli hinga 24 Agustus dan puncaknya terjadi pada tanggal 12-13 Agustus 2020. Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus, hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle dan dapak disaksikan mulai dari tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit).
Ketika titik radian berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian 25,3 derajat. Intensitas maksimum hujan meteor ini mencapai 60-70 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.
13 Agustus: Venus mencapai Elongasi Barat Maksimum
Venus akan mencapai elongasi maksimum di arah barat pada 13 Agustus 2020 pukul 07.21 WIB sebesar 46 derajat. Venus terletak di 20 derajat Utara Mtahari dengan ketinggian 41,3 derajat dan berada di Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) kontelasi Gemini.
Venus dapat diamati dengan mata telanjang karena maknitudonya mencapai -4,3 dan lebar sudut 23,8 detik busur. Elongasi maksimm barat Venus terjadi rata-rata setiap 19 bukan sekali, terakhir terjadi pada 6 Januari 2019 dan akan terjadi kembali pada 21 Maret 2021 bertepatan dengan Ekuinoks Aries.
13 Agustus: Venus memasuki Fase Dikotomi
Dikotomi adalah nama lain dari fase perbani atau kuartir dan kuadratur. Secara umum dikotomi adalah konigurasi ketika Bumi, planet dan Matahari membentuk sudut siku-siku atau 90 derajat. Hal ini membuat bagian planet (Venus) yang teramati dari Bumu akan tampak bercahaya 50 persen dari luarpiringan.
Secara umum, terjadinya dikotomi Venus hanya berselisih beberapa jam dengan elongasi maksimum Venus, hal ini karena orbit Venus tidak tepat berimpit dengan ekliptika. [*/try]