Padang, Padangkita.com - Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di empat daerah di Sumatara Barat (Sumbar) mencapai 80 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan empat daerah tersebut yaitu Kota kabupaten Limapuluh Kota, Kota Sawahlunto, Kabupaten Agam, dan Kota Padang.
"BOR-nya tinggi sudah di atas 80 persen," ujarnya saat ditemui wartawan usai menghadiri rapat evaluasi kesiapan rumah sakit menghadapi pandemi Covid-19 di Auditorium Gubernuran, Sabtu (31/7/2021).
Dia menjelaskan tingginya BOR di Limapuluh Kota, Sawahlunto, dan Agam disebabkan karena sedikitnya jumlah tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.
Tingginya BOR seiring dengan pertambahan kasus positif yang cukup tinggi.
Untuk menurunkan BOR tersebut, pihaknya berupaya melakukan penambahan tempat tidur di rumah sakit.
"Agam sekarang sudah menambahkan tempat tidur. Agam itu jumlah tempat tidurnya sudah 70 tempat tidur. Terisi 64 tempat tidur. Sawahlunto itu (BOR-nya) 92 persen. Limapuluh Kota baru sedikit tempat tidurnya, baru 17 buah, sedangkan daerah luasnya,"
Sementara, BOR Kota Padang tinggi karena banyaknya pasien yang dirujuk bahkan dari luar daerah. Hal tersebut juga seiring dengan peningkatan kasus positif Covid-19.
Penambahan tempat tidur di rumah sakit dilakukan dengan cara merelokasi tempat tidur untuk pasien umum menjadi tempat tidur untuk pasien Covid-19.
"Misalnya, rumah sakit Sawahlunto. Dia punya keseluruhan 100 tempat tidur. Kita harapkan mereka punya tempat tidur (Pasien Covid-19) sesuai pertumbuhan kasusnya bisa mencapai 40 persen dari total tempat tidur. Jadi, direlokasikan dari BOR umum ke BOR Covid-19," jelas Arry.
Meski demikian, upaya penurunan BOR juga terkendala dengan ketersedian tenaga kesehatan. Hal tersebut karena dengan adanya penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19, maka jumlah tenaga kesehatan yang diperlukan pun juga semakin bertambah.
Arry mengungkapkan rekruitmen tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19, tetapi sepi peminat. Hal tersebut sebagian besar perawat yang akan direkrut tersebut sudah bekerja pula di rumah sakit lain.
Lebih lanjut, Arry menerangkan secara keseluruhan BOR di Sumbar mencapai 76,99 persen. Sementara, tingkat keterisian ICU rumah sakit untuk pasien Covid-19 mencapai 89,84 persen atau 90 persen.
Tingginya tingkat keterisian ICU disebabkan karena tidak semua daerah di Sumbar yang memilikinya.
Baca Juga: Hampir Semua Rumah Sakit di Sumbar Kekurangan Oksigen, Ventilator dan Tenaga Kesehatan
"ICU kan adanya di Padang, Bukittinggi, Solok, Pasaman Barat, Padang Panjang, Pariaman. Yang lainnya kan belum punya ICU," sebutnya. [fru]