Padangkita.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku memerintahkan menteri komunikasi dan informasi, Rudiantara, untuk menghentikan paham-paham radikal yang saat ini berkembang pesat di dunia maya (internet).
Menurut Wapres, perkembangan teknologi khususnya di bidang internet membuat semua orang bisa belajar banyak tentang aksi-aksi radikal yang teror.
"Saya yang perintahkan menkominfo untuk menghentikan penyebaran radikalisme di internet," kata wapres di Padang, Sabtu (15/07/2017).
Jusuf Kalla mengingatkan saat ini paham-paham radikal terus berkembang, namun radikalisme di internet menurutnya lebih mengkhawatirkan.
"Radikalisme di internet lebih berbahaya," lanjutnya.
Menurut JK, dengan mencari sumber di internet, siapa saja bisa mudah dan cepat belajar tentang cara membuat bom dan melakukan aksi-aksi radikal seperti bom bunuh diri.
Dia menambahkan, penyebaran radikalisme dilakukan dengan mencuci otak anak – anak muda, seperti menanamkan cara cepat masuk sorga melalui bom bunuh diri yang dianggap jihad.
"Saat ini radikalisme ditanamkan dengan mencuci otak anak-anak muda untuk mau melakukan aksi-aksi radikal," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah memblokir akses web Telegram dari komputer diblokir karena banyak mengandung konten radikalisme dan terorisme yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.
Proses pemblokiran, imbuhnya, sudah melalui kajian dan dibicarakan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIM) dan Kepolisian Republik Indonesia.