Padang, Padangkita.com - Juru Bicara (Jubir) pasangan calon (Paslon) Mahyeldi-Vasko, Indra Kurniawan Rezki mengungkapkan, bahwa Generasi Z atau Gen Z yang menjadi pemilih pemula memiliki kriteria atau resep sendiri dalam memilih calon pemimpin.
Bagi Gen Z, khususnya yang di Sumatera Barat (Sumbar), kata Indra, memilih pemimpin tidak cukup yang hanya 'oke', melainkan juga bisa nyambung dan memiliki dampak secara nyata.
"Ada tiga hal yang sebenarnya bisa jadi dasar patokan buat kami Generasi Z untuk memilih kandidiat pemimpin di masa yang akan datang yaitu, etikabilitas, intelektualitas, sama elektabilitas. Kedengarannya serius, tapi sebenarnya ini tentang mencari sosok yang vibes-nya cocok dengan kami," katanya, Senin (30/9/2024).
Pertama, soal etikabilitas. Saat ini, masyarakat termasuk Gen Z membutuhkan sosok pemimpin yang mampu meregulasi dirinya dan tidak suka drama.
"Zaman sekarang, Gen Z sudah nggak bisa diboongin. Kami ingin pemimpin yang bersih dari drama-drama nggak jelas, kita sudah berorientasi dengan keteladanan," ujarnya.
Seorang pemimpin, lanjut dia, harus mempunyai nilai moral yang kuat, transparan dan bisa benar-benar menjadi contoh dalam memimpin.
"Ini penting, karena pemimpin seperti ini bisa jadi panutan. Kita tidak butuh sosok yang cuma muncul di panggung pas Pilkada, tapi yang benar-benar peduli dengan masalah di lapangan dan mau turun tangan langsung," katanya.
Kedua, intelektualitas. Seorang pemimpin harus memiliki otak yang canggih, punya ide segar dan solusi kekinian.
"Kita hidup di era digital dan Gen Z butuh pemimpin yang otaknya based on point! Bukan yang hanya pakai cara-cara lama, tapi yang inovatif dan mengerti perkembangan juga. Sumbar butuh yang visioner, bisa lihat ke depan, dan punya ide segar buat menghadapi tantangan zaman," ungkapnya.
Indra mencontohkan, bagaimana membuat Sumbar lebih maju secara digital, mengembangkan ekonomi kreatif, dan memberi solusi buat berbagai masalah.
"Uda Vasko sudah memberikan gagasan tentang Nagari Creative Hub. Tentu ini peluang juga buat kami anak muda sesuai segmentasi kompetensi masing-masing. Dengan memaksimalkan tren digitalisasi, tentu ini bagus untuk perkembangan ekonomi kreatif Sumbar ke depan," kata dia.
Selanjutnya, elektabilitas. Pemimpin yang dikenal dan melekat di hati rakyat, kata Indra, juga tak kalah penting. Meski memiliki ide atau moralitas, jika seorang pemimpin tak memiliki kedekatan dengan rakyat, juga menjadi kendala.
Pemimpin idaman, kata dia, harus turun ke lapangan, bisa dekat dengan berbagai kalangan, baik yang muda, tua atau yang di tengah-tengah.
Apalagi di Sumbar yang adatnya kental, juga nilai religiusnya tinggi, pemimpin yang baik pasti mampu berkolaborasi dengan budaya lokal tanpa terlihat ketinggalan zaman.
Pemimpin yang ideal punya kharisma yang menempel terus, tetap keren dengan etika dan intelektualitasnya.
Baca juga: Vasko Unjuk Kebolehan Menabuh Drum di 'Alesis Sumatera Competition 2024', Ini Pesannya
"Juga dapat respect dari generasi tua sambil tetep relevan buat kita. Jadi, kalau dirangkum, pemimpin yang diidam-idamkan Gen Z Sumbar itu tidak cuma soal menang Pilkada. Tapi, kami butuh yang etikanya keren, otaknya canggih, pesonanya nempel. In Mahyeldi-Vasko we trust," tuturnya.
[*/pkt]