Padangkita.com - Jenazah Raja Pagaruyung Sultan Muhammad Taufiq Thaib Tuanku Mudo Mangkuto Alam telah sampai di Istano Salinduang Bulan, Pagaruyuang, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Jumat (2/2/2018), sekitar pukul 11.00 WIB.
Pantauan Padangkita.com, ratusan masyarakat, termasuk sejumlah tokoh dan pejabat, menyambut kedatangan jenazah tersebut. Antara lain, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Bupati Agam Indra Catri, anggota DPR RI Fadli Zon, Raja Kinali Yang Dipertuan Kinali Mustika Yana.
Sebelumnya dibaringkan di Istano Salinduang Bulan, jenazah Raja Pagaruyung singgah dulu di rumah istri di Sungai Tarab.
Direncanakan, dia akan dimakamkan di pandam perkuburan keluarga sekitar Komplek Istano Salinduang Bulan, sehabis salat Jumat.
Raja Pagaruyung mangkat dalam usia 69 tahun di RSUP M. Djamil Padang, semalam.
Kakak almarhum Sultan Taufiq, Puti Reno Raudah Thaib menuturkan saudaranya itu meninggal sekitar pukul 21.05 WIB. Kepergian Sultan berlangsung dengan tenang dan dilepas oleh anggota keluarga.
Puti Reno menjelaskan kondisi kesehatan Sultan Taufiq memang tidak baik dalam beberapa waktu belakangan. Sultan sempat dirawat sekitar 16 hari di RUSP M. Djamil Padang karena adanya flek yang menyebab penyumbatan di bagian kepala.
“Jadi memang usaha dokter secara medis sudah maksimal, tapi akhirnya kehendak Allah yang berlaku,” ujarnya, Kamis (02/01/2018) malam.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya tokoh adat pewaris Kerajaan Pagaruyung itu. Menurut Irwan, pihaknya sangat merasa kehilangan dengan kepergian Sultan Taufiq.
“Mudah-mudahan kebaikan beliau bisa menjadi suri teladan bagi generasi berikutnya,” ujar Irwan.
Irwan mengatakan Sultan Taufiq merupakan sosok arif yang sangat memahami adat dan budaya. Solusi yang diberikan Sultan saat mengatasi berbagai persoalan begitu sejuk dan tepat sasaran karena ia sangat tahu apa yang ada di Sumbar, khususnya etnik Minangkabau.
“Dengan kemampuan beliau, dengan kecerdasan dan daya ingat yang cukup baik, bisa memberikan suatu pencerahan dan pencerdasan mengenai budaya dan adat di Minangkabau,” ujarnya. (Aidil Sikumbang)