Warga yang menggunakan jembatan tersebut berharap jembatan segera direnovasi atau dibangun secara permanen oleh pemerintah daerah setempat.
Remen, salah seorang warga Pasir Muaro Bayang, mengatakan aspirasi warga terkait permohonan perbaikan jembatan telah sering disampaikan. Namun, hingga kini hasilnya masih nihil dan belum menunjukkan respons yang positif.
Untuk memperbaiki jembatan yang sudah tak layak itu, kata Remen, sebanyak 45 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di seberang, Pasir Muaro Bayang telah menyumbang bersama-sama sebesar Rp10 ribu tiap KK.
Mereka mengumpulkan uang untuk membeli papan baru menambal lantai jembatan sepanjang 20 meter yang sudah lapuk dimakan usia itu. Namun, perbaikan sementara tersebut tidak bertahan lama. Dalam hitungan bulan, lantai kayu lapuk lagi. Dan warga pun beriuran lagi agar dapat menambal jembatan.
"Ke pihak nagari, kecamatan dan dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah kami sampaikan. Bahkan ke anggota DPRD Pessel Buya Piyai sebagai wakil rakyat kami disini pun dikabarkan, tapi hasilnya masih nihil," ulasnya.
Remen menceritakan, jika hari hujan lantai jembatan semakin licin. Pengguna jembatan juga sering terjatuh dan ada yang sampai luka-luka.
"Kepada siapa lagi kami mengadu? Jembatan ini adalah akses utama kami untuk beraktivitas sehari-hari. Besar harapan, perbaikan jembatan disegerakan sebelum menambah korban lebih banyak," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pesisir Selatan, Syariwan menjelaskan jembatan yang jadi aspirasi warga sebetulnya sudah masuk pada anggaran 2020.
Namun, saat proses tender, anggarannya di-refocusing atau dialihkan akibat pandemi Covid-19. Dan tahun ini, dianggarkan lagi, tetapi masih terkena refocusing.
Baca Juga: Perantau Imbau Kandidat Pilwana Pessel Bersaing Sehat, Jangan Sampai Ada Politik Uang
"Rencana tahun kemarin (2020). Tapi sedang tender, anggarannya di-recofusing. Tahun 2021 sudah dianggarkan, kena refocusing lagi, entah kapan lagi bisanya," tuturnya. (nik/pkt)