Jembatan Kaca Pertama di Indonesia Ditarget Selesai Desember 2022, Jadi Wisata Adrenalin

Jembatan Kaca Pertama di Indonesia Ditarget Selesai Desember 2022, Jadi Wisata Adrenalin

Jembatan kaca pertama di Indonesia yang terletak di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo – Tengger - Semeru, Jawa Timur. [Foto: Dok.Kementerian PUPR]

Padang, Padangkita.com -  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merevisi target penyelesaian jembatan gantung kaca pertama di Indonesia.

Terbaru, jembatan kaca yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo – Tengger - Semeru, Jawa Timur ini, ditarget selesai Desember 2022.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan jembatan kaca tersebut rampung akhir September 2022.

Jembatan gantung kaca ini membentang di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter. Desain dan struktur jembatan sepanjang 120 m dan lebar 1,8 m ini telah diuji di Laboratorium Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur Kementerian PUPR.

Berpotensi menjadi destinasi wisata adrenalin, jembatan ini ditargetkan dapat menampung 100 orang per sekali masuk. Rencananya, setiap sesi kunjungan akan diberikan waktu 30-60 menit.

Pengunjung yang berwisata di jembatan ini dapat sekaligus berwisata ekosistem di area konservasi yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (LHK), menikmati pemandangan Gunung Batok, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru, serta suasana malam yang akan dilengkapi pencahayaan jembatan.

Jembatan yang sebelumnya diberi nama Jembatan Kaca Seruni Point di KSPN Bromo-Tengger - Semeru, Jawa Timur ini dibangun dengan perhitungan perencanaan yang komprehensif sesuai standar dan melalui proses uji laboratorium.

Menurut Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Kementerian PUPR, Fahmi Aldiamar sistem struktur lantai/deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih, yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer) dengan total ketebalan 25,55 mm.

Kemudian, struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.

Jembatan yang dibangun dengan tipe suspended cable ini mulai dikerjakan pada akhir September 2021 dan ditargetkan selesai pada akhir September 2022. Hingga saat ini progres fisik pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 50%.

Pembangunannya, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) karena melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Jembatan Kaca Pertama, Ditarget Rampung Akhir September Mendatang

Kehadiran jembatan kaca ini menjadi destinasi wisata adrenalin yang menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area dengan pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.  [*/pkt]

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar