Riyadh, Padangkita.com - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dikabarkan tengah dirawat di Rumah Sakit King Faisal di ibu kota Riyadh sebagaimana yang diberitakan sejumlah media setempat pada Senin (20/7/2020).
Mengutip Reuters dari Badan Pers Saudi, pemimpin berusia 91 tahun tersebut menderita peradangan pada kantung empedu atau yang sering disebut kholesistitis.
Penguasa minyak terbesar di dunia sejak 2015 dikabarkan tengah menjalani pemeriksaan. Namun media itu tidak menjelaskan secara rinci informasi lainnya terkait hal tersebut.
Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi dari berbagai pihak. Bahkan ada yang menyebut Raja Salman akan turun tahta. Namun hal tersebut dibantah Arab Saudi.
"Tidak ada kemungkinan apapun bahwa raja akan turun tahta," ujar seorang pejabat yang tak ingin dituliskan namanya, dikutip AFP dari Bloomberg.
Narasumber itu menambahkan raja kerajaan biasanya bisa tetap berkuasa meski kesehatannya buruk.
"Bahkan ketika hal itu mencegah mereka melaksanakan tanggung jawab mereka," tambahnya.
Baca juga: Tak Terima Joe Biden Lebih Unggul, Trump Sebut Hasil Survei Pilpres AS Palsu
Raja Salman menduduki posisi Raja Arab Saudi pada tahun 2012 lalu, setelah sebelumnya berstatus sebagai putra mahkota dan wakil perdana menteri.
Jabatan terlama yang pernah dipegangnya adalah menjadi Gubernur Riyadh yaitu selama lebih dari 50 tahun.
Sementara itu, putra Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah ditunjuk sebagai Putra Mahkota sejak 2017 lalu.
Sejak saat itu, MBS telah melakukan sejumlah reformasi besar di Arab Saudi yang berpengaruh pada perekonomian negara itu.
Namun, tak sedikit pula kebijakannya yang menimbulkan kontroversi. MBS bahkan saat ini dilaporkan terlibat dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. [*/try]
