Painan, Padangkita.com – Pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Bayang, Kabupaten Pesisir (Pessel) dengan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) terus dilanjutkan.
Sebelumnya, pembangunan jalan sepanjang 52 km sempat tertunda karena membelah kawasan hutan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Proses pinjam pakai hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah rampung. Tinggal pembangunan fisik. Tahun 2023 ditargetkan rampung," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, ketika meninjau langsung jalan tersebut, Rabu (19/10/22).
Mahyeldi menyebut Pemprov Sumbar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp31 miliar untuk menyelesaikan fisik jalan tembus yang masih tersisa 8 km lagi dari total panjang jalan sekitar 52 kilometer.
"Jika jalan tembus ini rampung, akan memperpendek jarak antara dua kabupaten dari awalnya sekitar 139 kilometer dengan waktu tempuh 3,5 jam menjadi 52 kilometer dengan waktu tempuh hanya sekitar 30 menit," kata Mahyeldi.
Ia mengungkapkan, jalan tersebut memiliki nilai strategis untuk perekonomian daerah. Ikan laut segar dari Pesisir Selatan bisa lebih cepat sampai di Kabupaten Solok dan daerah sekitar, sementara cabai dan sayuran dari Kabupaten Solok juga lebih cepat sampai di Pesisir Selatan.
Dengan demikian perekonomian dua daerah akan semakin menggeliat dan harga juga bisa ditekan karena biaya transportasi telah terpangkas. Hal itu diharapkan juga akan berefek menurunkan angka inflasi dari komponen bahan pokok.
Selain itu, kata Mahyeldi, jalan tembus tersebut juga memiliki peran vital bagi distribusi bahan bakar minyak (BBM). Jalan tersebut bisa menjadi alternatif bagi PT Pertamina untuk mendistribusikan BBM jika jalan dari Depo Pertamina menuju Padang terputus.
Sesejauh ini satu-satunya jalan yang bisa dilewati truk BBM dari Depo adalah melalui Padang via Bungus Teluk Kabung. Akses jalan itu rentan terputus karena longsor. Jika akses terputus distribusi BBM kawasan Sumbar otomatis terkendala.
“Jalan ini bisa jadi alternatif untuk distribusi BBM jika jalan di Bungus terputus,” kata Mahyeldi.
Sementara itu Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Mawardi Roska mengatakan jalan tembus itu merupakan salah satu mimpi masyarakat Pesisir Selatan. Dengan jalan itu diharapkan perdagangan antara dua daerah akan memberikan efek langsung secara ekonomi pada masyarakat.
Selain itu, jalan tersebut juga akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang saat ini menjadi salah satu unggulan Pesisir Selatan.
"Dengan adanya jalan tembus dan makin singkat waktu tempuh diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Pesisir Selatan," ujar Mahyeldi.
Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi mengatakan dalam pembangunan jalan itu juga dipertimbangkan akses lewat untuk satwa liar yang ada di TNKS.
Baca juga: Jajal Langsung Jalan Tembus Alahan Panjang-Bayang, Mahyeldi: Akhir 2002 Bisa Dilalui Masyarakat
"Ini adalah rekomendasi dari BKSDA agar tidak mengganggu habitat binatang," ujar Medi yang ikut meninjau Jalan Bayang-Alahan Panjang bersama Gubernur Mahyeldi. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News