Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Warga mengeluhkan kondisi jalan, di sepanjang Lapau Banjuang hingga Simpang Balai Baru, rusak berat
Padang, Padangkita.com - Warga Lapau Manggis Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang mengeluhkan kondisi jalan, di sepanjang Lapau Banjuang hingga Simpang Balai Baru, yang sudah rusak berat.
Salah seorang warga Lapau Manggis, Rafki Rahmat Rakik, mengatakan kondisi tersebut disebabkan truk pengangkut tanah dari pertambangan di Bukit Gunung Sarik.
Truk yang muatannya berton-ton tersebut, tutur dia, setiap hari berlalu-lalang di sepanjang jalan tersebut selama bertahun-tahun.
Jalan yang hanya untuk kendaraan harian, tentu tidak sanggup menanggung beban truk tersebut sehingga menyebabkan lobang di badan jalan. Jalanan pun rusak berat.
"Sepengetahuan kami, khusus di jalan dari simpang arah KPU Kota Padang hingga Simpang Balai Baru, itu tidak pernah ada perbaikan lagi dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga menambah kerusakan yang dialami," ujarnya kepada Padangkita.com, Selasa (23/3/2021).
"Kalaupun ada perbaikan, hanya penambalan beberapa lobang saja. Itu pun hanya bertahan beberapa bulan saja. Belum lagi kondisi jembatan di Lapau Manggis yang sudah gawat dan terancam jebol," imbuhnya.
Kata Rafki, jika hari hujan, jalan menjadi seperti kubangan kerbau. Kalau hari panas, debunya sangat tebal sehingga mengganggu pandangan dan pernafasan. Hal ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas.
"Memang untuk penyiraman jalan atau pun penutupan tanah yang dibawa dengan terpal telah dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pemilik tambang, masyarakat dan pemerintah kota saban hari. Tapi itu hanya menjadi solusi singkat yang tidak terlalu berpengaruh. Karena kerusakan hari demi hari bertambah parah," terangnya.
Dia pun berharap kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan Audy Joinaldy, untuk bisa mengatasi kondisi tersebut.
"Mungkin dengan pembetonan jalan dengan perhitungan berat kendaraan yang akan melintas, atau solusi lain yang bisa diberikan. Karena kami takut, kondisi jalan seperti itu, bisa memakan korban jiwa di kemudian hari," sampainya. [pkt]