Lebih jauh Imran menjelaskan, para pelaku pun menggasak barang berharga lainnya. Di antaranya mobil, kartu ATM, dan juga ponsel atau handphone. Uniknya, ketika akan mengambil mobil, perampok ini sempat bingung. Sebab, dua mobil yang ada di garasi ada dua. Satu Mitsubishi Pajero Sport dan Honda Mobilio.
Awalnya, perampok ingin kabur dengan Pajero Sport. Namun, karena tidak ada yang bisa mengendari mobil matic, maka mereka memutuskan untuk membawa Honda Mobilio saja. Total, harga korban yang berhasil digasak perampok mencapai Rp500 juta.
"Ketiga perampok (bayaran) ini langsung kabur ke luar daerah dan bertemu R di Sumsel. Untuk uang tutup mulut, R diberikan uang senilai Rp5 juta oleh ketiga pelaku," jelas Imran.
Setelah perampok pergi, barulah RF dan EN memainkan perannya. Mereka berpura-pura turut menjadi korban perampokan, dan membantu satu persatu majikannya. Waktu itu, sudah Minggu (24/11/2021) subuh. RF kemudian, memberi tahu warga yang kebetulan lewat untuk salat subuh, bahwa rumah majikannya dirampok.
“Kartu ATM diambil karena EN tahu nomor PIN-nya. Karena YN pernah minta tolong mengambil uang ke EN melalui ATM. Receiver CCTV juga diambil untuk menghilangkan jejak,” ujarnya.
Baca juga: 3 Perampok Bayaran Asal Sumsel Disewa Otak Pelaku Untuk Eksekusi Perampokan
Kini EN, RF dan R telah diamankan polisi di Mapolresta Padang untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut. Ketiganya terancam hukuman mati karena dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang juga menyebabkan korban meninggal. [mfz/pkt]