Jaga Daya Beli di Tengah Pandemi, Pemerintah Tambah Bansos Tunai Rp500 Ribu

Bansos januari 2021

Ils. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Pemerintah akan menambah stimulus ekonomi bagi masyarakat di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 yang masih menyerang Indonesia. Stimulus ekonomi tersebut berupa bantuan sosial (Bansos) tunai senilai Rp500 ribu per penerima kartu sembako.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan penambahan Bansos tunai ini bertujuan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian.

"Pemerintah juga akan menambah bansos tunai sebesar Rp 500.000 per penerima kartu sembako dengan angaran mencapai Rp 5 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers secara virtual, Kamis (6/8/2020).

Langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah ini kata dia, untuk terus membantu memulihkan daya beli masyarakat dalam bentuk berbagai bansos yang total anggarannya adalah sebesar Rp 203 triliun untuk tahun 2020 menghadapi Covid-19.

Kenaikan belanja bansos hingga semester 1 sudah mencapai 59,9 persen. Target memulihkan konsumsi dan daya beli masyarakat bertujuan untuk juga memulihkan ekonomi.

Maka dari itu, langkah-langkah untuk peningkatan belanja dan inisiatif baru yang akan ditingkatkan untuk melindungi masyarakat misalnya tambahan bantuan sosial (bansos) produktif hingga mendekati Rp 30 triliun untuk 12 juta pelaku usaha ultra mikro (UMi) dan mikro.

Pemerintah juga akan menambah tambahan bansos di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk pemberian beras pada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) 10 juta orang dengan anggaran Rp 4,6 triliun.

Sebelumnya dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 tumbuh minus 5,32 persen, akibat tekana pandemi Covid-19.

Jika dibandingkan secara tahunan, angka pertumbuhan ini mengalami kontraksi yang cukup hebat, pasalnya di triwulan II tahun lalu pertumbuhan masih cukup baik yakni diangka 5,07 persen.

"Kalau dibandingkan dengan kuartal I 2020, maka ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -4,19 persen," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto.

Sementara itu, kumulatifnya pada semester I 2020 mencapai 1,26 persen.

Pandemi Covid-19 kata dia benar-benar meluluhlantakkan ekonomi nasional, karena hampir seluruh kegiatan ekonomi terhenti karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kita bisa melihat semua negara pada triwulan kedua mengalami kontraksi yang sama," katanya. [*/try]


Berita ini sebelumnya dimuat Suara.com jaringan Padangkita.com dengan judul: Pandemi Belum Berakhir, Pemerintah Tambah Bansos Tunai Rp 500 Ribu


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Andre Rosiade Dukung Erick Thohir Bongkar Kasus Dana Pensiun BUMN
Andre Rosiade Dukung Erick Thohir Bongkar Kasus Dana Pensiun BUMN
Investasi Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Rp27,48 T, Pembebasan Lahan Rp5,902 T
Investasi Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Rp27,48 T, Pembebasan Lahan Rp5,902 T
Kerja Sama Indonesia - China Dipastikan Semakin Erat  
Kerja Sama Indonesia - China Dipastikan Semakin Erat  
Soal Resesi dan Potensi Ekonomi 2023 Sumbar, Ini Kata Pakar
Soal Resesi dan Potensi Ekonomi 2023 Sumbar, Ini Kata Pakar
Tahun Depan Harga Rokok Dipastikan Naik 
Tahun Depan Harga Rokok Dipastikan Naik