Padang, Padangkita.com – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama (Menag) RI Bidang Pendidikan Organisasi Kemasyarakatan dan Moderasi Beragama, Farid F Saenong, menegaskan peran krusial imam masjid sebagai ujung tombak pembinaan umat di tengah masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Farid saat mewakili Menag RI dalam acara pengukuhan Pengurus Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sumatera Barat (Sumbar) di Auditorium Gubernur Sumbar, Sabtu (15/02/2025).
Dalam sambutannya, Farid menekankan posisi sentral imam masjid di tengah masyarakat, yang menjadikannya ujung tombak dalam pembinaan umat.
Ia juga mendorong sinergi antara Kementerian Agama (Kemenag) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, khususnya dalam melibatkan pengurus IPIM dan Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Sumbar untuk mensosialisasikan berbagai program dan rencana pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Kita semua, baik pemerintah maupun organisasi keagamaan, selalu bekerja dan beraktivitas berdekatan dengan masjid. Masjid adalah pusat berlabuhnya seluruh umat Islam. Insyaallah, dengan keinginan kuat untuk selalu dekat dengan masjid, seperti melalui kegiatan Subuh Berjamaah dan gerakan mengaji bersama yang telah digagas Bapak Gubernur, ini adalah wujud upaya kita mendekatkan masjid dengan generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan,” ujar Farid usai acara pengukuhan.
Menag RI melalui Stafsusnya berharap agar pengurus IPIM yang baru dilantik dapat semakin aktif dalam membina jemaah, terutama di era perkembangan teknologi informasi yang pesat.
Farid mengingatkan bahwa kemajuan teknologi, meskipun membawa banyak manfaat, juga menyimpan potensi negatif jika tidak diimbangi dengan fondasi agama yang kuat.
“Ini menjadi tugas berat bagi pengurus IPIM yang baru saja dilantik untuk membentengi umat dari dampak negatif teknologi,” sambung Farid di hadapan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sumbar dan Gubernur Sumbar.
Lebih lanjut, Farid menyampaikan pesan khusus dari Menag RI kepada para imam masjid, khususnya di Sumatera Barat. Menag berharap para imam masjid senantiasa aktif mengkampanyekan model-model moderasi beragama kepada masyarakat Islam dan bangsa secara keseluruhan.
“Insyaallah, ke depan kita akan mewujudkan program-program kegiatan yang melibatkan para imam masjid secara langsung. Misalnya, memberikan peluang kepada imam masjid untuk berkesempatan mengikuti program kunjungan ke negara lain. Program International Leadership Program yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Amerika di Jakarta adalah salah satu contohnya,” terang Farid.
Farid mengungkapkan bahwa pada tahun 2020-2021, Kemenag telah mengirimkan sejumlah imam masjid dari Indonesia ke berbagai negara di dunia. Tujuan dari program ini adalah untuk menyebarkan Islam Indonesia yang dikenal ramah dan toleran di kancah internasional.
“Insyaallah, di tahun-tahun mendatang, Bapak Imam Besar Masjid Istiqlal dan Bapak Menteri Agama akan selalu konsisten memberikan perhatian kepada para imam masjid, agar mereka mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk belajar dan mendapatkan pengalaman berharga di tingkat global,” tambahnya.
Farid menekankan pentingnya kaderisasi dan pembinaan imam masjid yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa peran imam masjid akan semakin diprioritaskan di masa depan, mengingat kompleksitas tantangan umat Islam di era modern.
“Jika selama ini masih ada anggapan bahwa imam masjid belum mendapatkan perhatian yang memadai, maka ke depan Kemenag berkomitmen untuk memberikan perhatian yang lebih besar. Dengan demikian, program-program pembinaan dan pelayanan umat Islam dapat berjalan dengan lebih baik dan efektif,” jelasnya.
Farid juga menyoroti fenomena pembangunan masjid yang semakin meningkat signifikan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia yang memiliki komunitas Muslim. Peningkatan jumlah masjid ini secara otomatis juga meningkatkan kebutuhan akan imam masjid yang berkualitas.
“Fenomena ini menjadi perhatian kita bersama. Semakin banyak masjid didirikan, maka semakin besar pula kebutuhan akan imam masjid. Kebutuhan ini tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain di dunia, termasuk negara-negara Timur Tengah yang setiap tahun meminta imam masjid dari Indonesia untuk dapat berkontribusi memimpin shalat di masjid-masjid mereka,” ungkap Farid.
Mengakhiri sambutannya, Farid berharap seluruh pihak dapat terus menjaga prestasi dan komitmen untuk melayani umat beragama di seluruh Indonesia, khususnya melalui penguatan peran imam masjid sebagai garda terdepan pembinaan umat.
Baca Juga: Kukuhkan PW DMI Sumbar yang Dipimpin Ganefri, JK Minta Masjid jangan Hanya untuk Ibadah
“Semoga ini menjadi perhatian untuk kita semua, agar kita dapat terus menjaga prestasi dan keinginan luhur kita untuk melayani umat beragama di seluruh Indonesia,” tandasnya. [*/hdp]