Mataram, Padangkita.com – Produk inovatif hasil karya siswa madrasah asal Sumatera Barat berhasil mencuri perhatian pengunjung dalam ajang Indonesia Ekonomi Syariah Forum dan Expo 2025.
Kegiatan yang digagas Istiqlal Global Fund (IGF) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berlangsung di Mataram, 24 hingga 26 Oktober 2025.
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat memboyong produk unggulan dari sejumlah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Keterampilan.
Plt. Kakanwil Kemenag Sumbar yang diwakili oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penais Zawa), Abrar Munanda, mengatakan partisipasi ini adalah bukti nyata kontribusi madrasah dalam penguatan ekonomi syariah nasional.
"Alhamdulillah, kami dari jajaran Kanwil Kemenag Sumatera Barat bisa berpartisipasi aktif. Expo ini menjadi ruang untuk memperlihatkan hasil karya madrasah kita yang luar biasa," ujar Abrar, Jumat (24/10/2025).
Dalam pameran ini, Kanwil Kemenag Sumbar menghadirkan produk unggulan dari MAN 1 Payakumbuh, MAN 3 Agam, dan MAN 1 Bukittinggi. Produk yang ditampilkan sangat beragam, mulai dari kerajinan tenun, sulaman, songket, hingga berbagai olahan kuliner halal hasil karya siswa.
Stand Sumatera Barat menarik perhatian banyak pengunjung, termasuk Menteri Agama Nasaruddin Umar. Saat berkesempatan meninjau pameran, Menag menyampaikan kekagumannya dengan ungkapan, “Rancak!”, sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas madrasah Sumatera Barat.
Abrar menambahkan, perekonomian syariah merupakan peluang besar bagi Indonesia di tengah tantangan ekonomi global. Menurutnya, ekonomi syariah bukan sekadar sistem alternatif, melainkan solusi positif dan berkeadilan.
"Bapak Menteri Agama tadi malam juga menegaskan hal itu. Ekonomi syariah bukan hanya tren, tetapi tawaran strategis yang bisa mengangkat kesejahteraan umat. Dunia barat pun kini melirik prospeknya karena nilainya yang etis dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya sektor filantropi Islam, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), yang potensinya sangat besar untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
"Dalam Al-Qur’an, sedekah mencakup makna luas, termasuk zakat dan wakaf. Potensi ini bisa menjadi penggerak ekonomi umat bila dikelola secara produktif dan transparan," katanya.
Sebagai langkah konkret ke depan, seluruh produk madrasah keterampilan di Sumatera Barat akan diarahkan untuk memperoleh sertifikasi halal. Tujuannya agar produk-produk tersebut memiliki nilai jual tinggi serta memenuhi standar akuntabilitas halal di pasar lokal dan global.
"Kami di bidang Penais Zawa siap mengawal hal ini bersama elemen-elemen lain di Kementerian Agama. Produk madrasah harus punya daya saing dan membawa manfaat bagi masyarakat," tutup Abrar.
Baca Juga: Kemenag Sumbar Luncurkan Smart Madrasah Library, Revolusi Pendidikan Islam Modern
Kehadiran Kemenag Sumbar dalam forum ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dan penguatan ekonomi syariah, sekaligus menumbuhkan semangat ekonomi umat dari madrasah untuk Indonesia. [*/hdp]
