Ini Hasil Nekropsi Harimau Sumatra yang Mati Terjerat Perangkap Babi di Pasaman 

Ini Hasil Nekropsi Harimau Sumatra yang Mati Terjerat Perangkap Babi di Pasaman 

Nekropsi Harimau Sumatra yang mati terjerat jebakan babi di Pasaman. [Foto : BKSDA Sumbar]

Padang, Padangkita.com - Dunia konservasi berduka. Upaya penyelamatan satwa dilindungi Harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatra) yang dilakukan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Sumbar di Jorong Tikalak, Nagari Tanjung Beringin Selatan, Lubuk Sikaping, Pasaman berakhir tidak sesuai harapan.

Tim yang turun ke lokasi pada Selasa, 16 Mei 2023 langsung setelah menerima laporan Kapolsek Lubuk Sikaping, Pasaman Iptu Yufrizal terkait adanya Harimau Sumatra terjerat jebakan babi akhirnya harus menerima satwa tersebut mati pada pukul 12.30 WIB.

Harimau Sumatra tersebut mati terjerat oleh jerat babi di ladang milik warga bernama Munawar, 52 tahun, dan tidak dapat tertolong lagi.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, untuk meneguhkan diagnosa penyebab kematiannya, satwa kemudian dibawa ke RS Hewan Sumatra Barat di Padang untuk dilakukan nekropsi.

"Dari hasil nekropsi menyimpulkan adanya pendarahan pada rongga dada, adanya pendarahan pada paru-paru, pendarahan pada leher, terpapar panas matahari yang sangat tinggi dan hipoksia akut." jelasnya lewat keterangan tertulis, Kamis (18/5/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, hal tersebut disebabkan karena adanya jerat melilit leher, dada hingga kepala satwa yang menyebabkan terganggunya pernafasan yang mengakibatkan metabolisme harimau tidak bekerja dengan baik.

"Kadar oksigen berkurang menyebabkan jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh sebagai dampak dari jerat. Hal ini dapat dilihat dari jantung yang mengalami pembengkakan." sambungnya.

Sementara gangguan menurunnya kadar oksigen dalam tubuh dapat terlihat dari mata dan kulit bagian dalam (mukosa) yang berwarna biru hingga berakumulasi menjadi penyebab kematian.

"Selain dari faktor tersebut di atas, adanya panas matahari yang berlebih menyebabkan stres (heat stres) dan kurangnya oksigen dalam tubuh menyebabkan kematian satwa tersebut." terangnya.

Tim dokter melakukan nekropsi sekitar 1 jam dan setelah selesai tubuh satwa dikubur sesuai tata laksana penanganan satwa mati dan pada lokasi yang aman dari gangguan.

Pihaknya kembali mengimbau masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun karena dapat dikenai UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Baca JugaMiris, Harimau Sumatra yang Terjerat Perangkap Babi Hutan di Pasaman Akhirnya Mati 

“Kepada masyarakat Sumbar agar selalu berkoordinasi dengan BKSDA Sumbar untuk melakukan tindakan apapun menyangkut satwa dilindungi di nomor call centre 081266131222,” pungkasnya. [hdp]

Baca Juga

Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Konflik Beruang Madu di Solok Selatan, BKSDA Sumbar Pasang Perangkap
Jerat Maut Ancam Sang Raja Hutan: Mari Lindungi Harimau Sumatra
Jerat Maut Ancam Sang Raja Hutan: Mari Lindungi Harimau Sumatra
Harimau Sumatra Ditemukan Mati Terjerat Perangkap Babi di Agam
Harimau Sumatra Ditemukan Mati Terjerat Perangkap Babi di Agam
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Tim BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi 2 Buaya Muara di Nagari Aia Bangis
Tim BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi 2 Buaya Muara di Nagari Aia Bangis
Buaya Muara Muncul di Pemukiman Warga Bungus Teluk Kabung, Tim BKSDA Sumbar Upayakan Penangkapan
Buaya Muara Muncul di Pemukiman Warga Bungus Teluk Kabung, Tim BKSDA Sumbar Upayakan Penangkapan