Jakarta, Padangkita.com - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Pertemuan ini dalam rangka mendorong dan meningkatkan kerja sama yang selama ini terjalin antar kedua negara, khususnya dalam bidang parlemen, sustainable energy dan sustainable transport system.
“Pertemuan dengan Duta Besar Swedia, karena kebetulan BKSAP akan melakukan diplomasi ke Swedia (23-28 April 2022) terkait berbagai kerja sama di bidang parlemen, dan kemarin juga Vice President IPU dari Swedia. Kemudian sustainable energy, sustainable transport system itu juga kan banyak dari Swedia. Jadi rencananya kita akan bertemu dengan Ketua Parlemen Swedia, IPU dari Swedia, dan International IDEA,” jelas Fadli.
Selain itu, politisi Gerindra tersebut juga mengatakan bahwa BKSAP juga akan fokus pada pembahasan mengenai energi terbarukan dan akan bertemu dengan para ahli dan produsen transportasi ramah lingkungan di Swedia, terkait rencana sinergi yang bisa terjalin antara Indonesia dengan Swedia.
“Terkait energi terbarukan, kita juga akan bertemu dengan institusinya disana, tourisme juga disana, kemudian Scania, karena kita lihat mereka (Scania, red) sustainable dalam bahan bakarnya. Tentu harapannya kita akan menjalin kerjasama sesuai tupoksi kita di BKSAP, menjembatani parlementari diplomasi,” jelas Fadli.
Dalam pertemuan ini juga, BKSAP menanyakan kepada Dubes Marina terkait insiden pembakaran Al Quran oleh salah satu anggota parlemen di Swedia, Rasmsus Paludan. Yang mana menurut Marina itu merupakan tindakan individual dari seorang politisi radikal kanan dan itu tidak mencerminkan masyarakat Swedia pada umumnya.
Baca Juga: Sagasaja, Program Kuliah Gratis Kerjasama Poltekpel Sumbar dan Pemko Pariaman
“Mereka tidak membenarkan satu tindakan yang menyebabkan Islamophobia tetapi mereka juga tidak bisa melarang freedom of expression and freedom of speech. Dan sudah dilaporkan ke kepolisian, sudah diproses hukum. Artinya mereka juga sangat open minded, sangat terbuka mereka juga mempromosikan demokrasi hak asasi manusia dan keadilan sosial. Saya kira kita mempunyai banyak persamaan dengan Swedia. Makanya tadi kita berikan juga Al Quran kepada Duta Besar Swedia pada kesempatan ini,” tutupnya. [*/isr]