Ini Alasan Peringatan Hari Jadi Kota Bukittinggi Tidak Digelar Meriah

Ini Alasan Peringatan Hari Jadi Kota Bukittinggi Tidak Digelar Meriah

Wali Kota Bukitinggi Erman Safar dalam sidang paripurna memperingati Hari Jadi Kota Bukittinggi. [Foto: Ist.]

Bukittinggi, Padangkita.com - Peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-237 tahun ini dirayakan secara sederhana. Sama seperti tahun lalu, tidak ada kemeriahan berlebihan menyambut hari bersejarah yang diperingati setiap tahun bertepatan 22 Desember ini.

“Karena masih dalam suasana pandemi, tentu semua disesuaikan dengan kondisi daerah. Memulihkan kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat jauh lebih penting,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi, Martias Wanto, Rabu (22/12/2021).

Hal itu juga diterapkan Pemko Bukittinggi bersama anggota dewan setempat dalam rangkaian rapat paripurna istimewa yang diagendakan berlangsung hari ini, Rabu (22/12/2021).

“HJK itu yang puncak acaranya berupa Rapat Paripurna Istimewa dengan DPRD juga dibatasi. Yang hadir tetap menerapkan protokol kesehatan. Tamu diundang secara terbatas, gelaran paripurna juga dilakukan secara hybrid. Di samping secara tatap muka, tetap ada tayangan virtual yang bisa disaksikan masyarakat luas,” kata Martias Wanto.

Martias Wanto berharap dengan tidak menampilkan kemeriahan yang tampak ke publik, momentum peringatan HJK Bukittinggi tetap dimaknai secara positif.

“Yang terpenting Pemko bersama warga kota tidak melupakan sejarah. Kesederhanaan suasana HJK tentunya tidak sedikitpun melunturkan perjuangan tokoh-tokoh yang telah membangun Kota Bukittinggi dari masa ke masa,” tegasnya.

Birokrat senior jebolan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) tahun 1986 itu berharap HJK tahun depan tidak lagi dihambat pandemi Covid-19 sehingga rangkaian kegiatan peringatan bisa lebih semarak.

“Semoga tahun depan Pandemi Covid-19 sirna dari muka bumi, ekonomi warga pulih, dan peringatan HJK berikutnya bisa lebih berwarna,” harapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bukittinggi, Supadria yang tidak lagi menerapkan penggratisan masuk objek wisata berbayar seperti sebelumnya. Pada momentum HJK 236 tahun 2020 lalu, Pemko memberikan promo gratis dua hari masuk objek wisata berbayar seperti Lobang Jepang dan TMSBK.

Baca juga: Kunjungi Bukittinggi, Youtuber Mgdalenaf Kagumi UMKM Kuliner Ayam Pop 

“Benar, tahun ini tidak ada lagi kebijakan itu. Berkaca ke tahun lalu, jika digratiskan ternyata pengunjung sangat ramai. Sesuai arahan pimpinan, Kota Bukittinggi masih suasana pandemi. Bahkan, saat ini masih diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung,” jelasnya. [*/pkt]

Baca Juga

RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
Boyong Kepala Daerah Temui Menteri PU, Andre Rosiade Bantu Renovasi GHAS hingga Air Bersih Bukittinggi
Boyong Kepala Daerah Temui Menteri PU, Andre Rosiade Bantu Renovasi GHAS hingga Air Bersih Bukittinggi
Menang Pilkada, Erman-Heldo Pastikan 100% Air Bersih Warga Bukittinggi dan Rehab Pasar Bawah
Menang Pilkada, Erman-Heldo Pastikan 100% Air Bersih Warga Bukittinggi dan Rehab Pasar Bawah
Mahyeldi Undang Wisatawan Nikmati Keindahan Menakjubkan di Tapian Ngarai Tabiang Barasok
Mahyeldi Undang Wisatawan Nikmati Keindahan Menakjubkan di Tapian Ngarai Tabiang Barasok
Program BPJS Ketenagakerjaan Wujud Perlindungan Negara Bagi Pekerja
Program BPJS Ketenagakerjaan Wujud Perlindungan Negara Bagi Pekerja
Pedagang Pasar Ateh Bukittinggi Mengadu ke Mahyeldi soal Aktivitas Jual Beli yang Sepi
Pedagang Pasar Ateh Bukittinggi Mengadu ke Mahyeldi soal Aktivitas Jual Beli yang Sepi