Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah meminta masyarakat tidak melayani pesan WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai Gubernur Sumbar.
Sebab, kata Mahyeldi, saat ini tengah marak kasus penipuan dengan modus pengiriman dana hibah dari Pemprov Sumbar. Si penipun mengaku sebagai Gubernur.
“Saya mendapat pesan terusan berisi percakapan WA seseorang yang mengatasnamakan diri Gubernur Sumbar, lalu menjebak korbannya dengan bukti transferan palsu dana hibah. Masyarakat harus berhati-hati. Sebab, itu jelas aksi penipuan,” ungkap Mahyeldi, Jumat (26/1/2024).
Terkait modus penipuan tersebut, Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Kabiro Adpim) Setdaprov Sumbar, Mursalim menyatakan pihaknya telah menelusuri pelaku modus penipuan tersebut serta berkoordinasi dengan pihak-pihak berwenang, agar modus penipuan tersebut dapat diungkap dan pelakunya bisa ditangkap.
"Modusnya, pelaku mengaku sebagai Gubernur Sumbar, lalu menyampaikan kepada yayasan terkait dana hibah dan meminta nomor rekening yayasan tersebut. Beberapa saat kemudian, pelaku mengirim bukti transfer palsu senilai Rp10 juta. Lalu, pelaku meminta ditransfer ulang ke rekening tertentu senilai Rp5 juta, dengan dalih untuk membantu yayasan lainnya. Kita sudah koordinasi dengan Diskominfo dan pihak Kepolisian untuk mengejar pelaku ini," terang Mursalim.
Oleh karena itu, kata Mursalim, Gubernur mengimbau agar masyarakat mengabaikan pesan-pesan WA atau pesan melalui media sosial yang mengatasnamakan diri sebagai Gubernur Sumbar. Sebab, Gubernur tidak pernah mengomunikasikan penyaluran bantuan, termasuk juga penggalangan bantuan atau donasi apapun lewat pesan singkat kepada masyarakat.
Baca juga: Muncul lagi Modus Penipuan Pakai Nama Gubernur Mahyeldi, Kali Ini Berkedok Donasi
“Kalau ada penggalangan donasi, seperti bantuan untuk Palestina kemarin, Gubernur berkomunikasi dengan jajarannya. Lalu, kami selaku pihak yang ditugaskan untuk menyebarluaskan informasi oleh Bapak Gubernur, akan membuat rilis resmi. Gubernur tidak pernah mengirim pesan langsung kepada masyarakat terkait donasi dan sejenisnya. Kalau ada yang menerima, abaikan saja. Kalau ada yang terlanjur menjadi korban, segera laporkan ke pihak yang berwajib,” kata Mursalim. [*/adpsb]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News