Bukittinggi, Padangkita.com - Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Islam Ibnu Sina-Yarsi, Bukittinggi ditutup sementara, dan 12 tim medis rumah sakit tersebut diisolasi.
Tindakan Ini dilakukan menyusul hasil swab seorang pasien yang sempat dirawat di RSI Ibnu Sina, positif terpapar Corona (Covid-19), Rabu (8/4/2020). Pasien yang tengah hamil 8 bulan itu meninggal dunia setelah dirujuk ke RS M Djamil, Padang.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan, 12 tim medis di RSI Ibnu Sina-Yarsi Bukittinggi, diisolasi karena saat berada di RSI Ibnu Sina, mereka yang menangani pasien itu.
"Setelah dilakukan rapat tadi malam didapatlah 12 tim medis di RS Yarsi yang bersentuhan langsung dengan pasien itu. Kami dapat kabar sudah diisolasi untuk antisipasi," ungkap Wako Ramlan, Kamis (9/4/2020).
Baca juga: Ibu Hamil 8 Bulan Warga Bukittinggi Positif Covid-19 Meninggal
Tidak hanya tim medis, lanjut Wako, warga yang tinggal di dekat rumah pasien yang ikut membantu membawa ke Rumah Sakit juga diisolasi. Sebab saat itu ada warga yang langsung bersentuhan memegang korban ketika dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, pasien yang positif terpapar Covid-19 dalam kondisi hamil 8 bulan tersebut dilarikan ke RS Yarsi pada Senin (6/4/2020) karena mengalami kejang-kejang.
Pada malam hari itu juga, pasien tersebut dirujuk ke RS M Djamil Padang karena kondisinya terus memburuk. Pasien meninggal pada Rabu (8/4/2020) pagi. Sebelumnya pihak rumah sakit telah mengambil swab terhadapnya.
Rabu (8/4/2020) sore laboratorium Unand mengeluarkan hasil tes swab pasien itu, yang menyatakan bahwa si pasien itu positif terpapar Covid-19. Melihat kondisi demikian, Pemko Bukittinggi akan memetakan lokasi zona merah di wilayahnya.
"Nanti siang kita akan rapat untuk memetakan lokasi zona merah ini," sebutnya. [agg]