Athena, Padangkita.com - Masjid pertama di ibukota Yunani, Athena akhirnya secara resmi dibuka setelah mengalami penundaan akibat birokrasi dan perselisihan selama 14 tahun atau sejak abad ke-19.
Peresmian yang dilakukan pada Senin (2/11/2020) lalu itu membuat Athena melepaskan statusnya sebagai satu-satunya kota di Uni Eropa yang tidak memiliki masjid.
Doa pembukaan masjid dilakukan dengan aturan physical distancing yang ketat karena peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi di Yunani.
Peresmian masjid pertama ini disambut baik oleh masyarakat khususnya umat muslim meski aturan physical distacing tersebut membatasi jumlah orang yang hadir.
Dilansir dari harian Yunani, Ekathimerini, imam pertama masjid tersebut adalah Zaki Mohammed (49 tahun) yang merupakan seorang warga negara Yunani asal Maroko.
Baca juga: Arab Saudi Beri Rp2 M untuk Keluarga Tim Medis yang Meninggal karena Covid-19
Sekretaris Jenderal Yunani untuk Urusan Agama, Giorgos Kalantzis mengatakan pembukaan masjid ini mengirimkan pesan yang jelas tentang demokrasi, kebebasan beragama dan rasa hormat.
Pembangunan masjid di Yunani sudah tertunda sejak tahun 1979 karena penentangan dari Gereja Ortodoks Yunani.
Kemudian, pada tahun 2006, pemerintah setempat mengizinkan pembangunan sebuah masjid di Athena dengan anggaran 887.000 eurp (1 euro = Rp 17.091).
Namun, kelanjutan pembangunan pun tertahan akibat hambatan birokrasi, protes oleh kelompok sayap kanan, dan tantangan hukum.
Mayoritas masyarakat Yunani, 97 persen, adalah Kristen Ortodoks. Namun, ada minoritas Muslim yang terkonsentrasi di sepanjang perbatasan darat Yunani dengan Turki, dan puluhan ribu pekerja serta pengungsi Muslim tinggal di negara itu.
Turki telah lama mengecam pelanggaran atas hak-hak minoritas Muslim dan Turki yang dilakukan oleh Yunani, mulai dari menutup masjid hingga membiarkan masjid bersejarah rusak.
Tindakan tersebut, kata pejabat Turki, melanggar Perjanjian 1923 Lausanne serta putusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR). [try]