Hutama Karya Kebut Pembangunan 3 Seksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru, 3 lagi Perencanaan

Hutama Karya Kebut Pembangunan 3 Seksi Jalan Tol Padang – Pekanbaru, 3 lagi Perencanaan

Jalan Tol Padang - Pekanbaru. [Foto: Dok. Hutama Karya]

Padang, Padangkita.com – Kabar baik datang dari PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya. Perusahaan pelat merah ini menegaskan bakal terus melanjutkann pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS,) termasuk proyek Jalan Tol Padang – Pekanbaru.

Namun, dalam pelaksanaannya, jalan tol yang menghubungkan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Provinsi Riau sepanjang 254,8 km ini memang dibangun secara bertahap.

Pembangunan Jalan Tol  Padang – Pekanbaru atau disebut sebaliknya Jalan Tol Pekanbaru – Padang, ditugaskan kepada Hutama Karya selaku pengembang proyek dengan anak perusahaan PT HK Infrastruktur (HKI), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) sebagai kontraktor utama untuk seksi prioritas yang masuk dalam tahap I pembangunan.

HKI bertanggung jawab untuk konstruksi di Seksi Pekanbaru – Bangkinang (40 km) dan Seksi Padang - Sicincin (36 km). Sementara Wika bertanggung jawab di Seksi Bangkinang – Pangkalan (25 km). Adapun estimasi nilai investasi pada proyek Jalan Tol Pekanbaru – Padang ini mencapai Rp80,41 triliun dengan pembiayaan yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN), ekuitas lainnya, dan pinjaman.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan tertullisnya, menyebutkan, hingga saat ini proses konstruksi di Jalan Tol Pekanbaru – Padang yang terbagi atas 6 seksi berjalan cukup baik terutama untuk 3 seksi prioritas.

“Untuk ruas Pekanbaru – Padang, saat ini kami fokus pada 3 seksi prioritas dengan progres konstruksi cukup signifikan, yakni Seksi 6 Pekanbaru – Bangkinang yang sudah mencapai 83%, d imana untuk KM 9 hingga KM 40 sudah selesai 100% dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi Jalan Tol oleh BPJT dan pihak terkait lainnya. Seksi 5 Bangkinang – Pangkalan dengan progres 60%, dan Seksi 1 Padang – Sicincin mencapai 45%,” ungkap Koentjoro, Selasa (19/7/2022).

Sedangkan sisa ruas tol lainnya, yakni Seksi 4 Pangkalan – Payakumbuh (58 km), Seksi 3 Payakumbuh – Bukittinggi (34 km), dan Seksi 2 Bukittinggi – Sicincin (38 km) masih dalam tahap perencanaan.

Ia menegaskan, di samping proses konstruksi, pembebasan lahan juga berjalan cukup baik, utamanya pada ruas tol Pekanbaru – Bangkinang.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tidak memungkiri perusahaan kerap dihadapkan oleh kendala di lapangan, di mana pembebasan lahan di wilayah Sumbar masih menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan hingga saat ini.

“Di ruas Jalan Tol Padang – Sicincin, dengan kendala lahan yang sempat dihadapi, perusahaan hanya dapat mengebut konstruksi tol sesuai dengan lahan yang telah dibebaskan. Namun seiring berjalannya waktu dan dukungan dari berbagai stakeholder setempat, kami dapat kembali on track dalam menyelesaikan target pembangunan,” kata Koentjoro.

“Kami mengapresiasi seluruh koordinasi yang baik antar-pihak sehingga diharapkan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Padang ini dapat berjalan lancar dan kembali berjalan sesuai target yang telah ditentukan,” ulasnya.

Kehadiran Jalan Tol Pekanbaru – Padang nantinya akan membawa manfaat positif bagi perekonomian dan pariwisata kedua wilayah. Jalan Tol ini pun nantinya akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dari 9 jam saat ini via jalan arteri menjadi kurang lebih 3 jam via jalan tol dengan kecepatan rerata 80 km/jam.

Tak hanya memangkas waktu perjalanan, jalan tol ini juga akan membuka konektivitas antar-wilayah untuk memperlancar distribusi logistik. Selain itu, jalan tol ini akan menghubungkan dua pelabuhan laut yang berada di Padang dan Dumai, Riau serta akan mengefisienkan mobilitas orang dan barang

Jalan Tol Pekanbaru – Padang direncanakan terdiri dari 8 Simpang Susun, 3 On/Off Ramp, dan 12 Gerbang Tol. Kami pastikan usaha maksimal untuk percepatan pembangunan tol ini baik dari sisi konstruksi, maupun pembebasan lahannya,” tandas Koentejoro.

Baca juga: Jalan Tol Padang – Sicincin Salah Satu Prioritas Hutama Karya Jika PMN Rp30,56 Triliun Disetujui

Diketahuui, Hutama Karya sendiri telah mengajukan permohonan terkait pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam RAPBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp30,56 triliun yang akan digunakan untuk percepatan pembangunan jaringan JTTS. Antara lain akan digunakan untuk menuntaskan Jalan Tol Padang – Sicincin sebesar Rp5,339 miliar. [*/pkt] 

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar