Padang, Padangkita.com - Ratusan warga Kota Padang dari berbagai kecamatan tumpah ruah makan bersama di Lapangan Tugu APEKSI Balai Kota Padang, Sabtu (5/8/2023).
Kegiatan makan bersama ini merupakan puncak kegiatan dari Lomba Makan Bajamba yang diselenggarakan Pemko Padang melalui Dinas Pariwisata dalam rangka Festival Siti Nurbaya 2023.
Makan bajamba ini juga diikuti oleh Wali Kota dan Wakil Wali kota, Kepala OPD, Staf, Peserta Lomba dari 11 Kecamatan, panitia Festival Siti Nurbaya 2023 serta warga yang hadir.
Kepala Dinas Pariwisata Padang Yudi Indra Syani mengungkapkan Lomba Makan Bajamba berasal dari 11 Kecamatan yang dimana masing-masing membawa 5 buah Jamba.
"Masing-masing kecamatan menyediakan 5 Jamba yang terdiri dari, Jamba Rang Mudo, Jamba Puti Bungsu, Jamba Bundo Kanduang, Jamba Kecamatan, dan Jamba Organisasi Wanita,” jelasnya kepada Padangkita.com, Sabtu (5/8/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, porsi 1 jamba adalah untuk 10 orang jadi total 5 jamba tersebut bisa dinikmati untuk 50 orang.
"Dengan jumlah peserta 11 Kecamatan, berarti ada 55 jamba. Jadi semua Jamba dapat dinikmati oleh 550 orang bahkan lebih," sambungnya.
Pihaknya berharap dengan adanya lomba makan bajamba ini bisa melestarikan budaya tersebut di Kota Padang.
"Karena ini juga dari masing-masing kecamatan dan diikuti rang mudo dan Puti Bungsu sehingga nantinya anak muda bisa mencintai budayanya," pungkasnya.
Sementara itu Suardi, salah satu juri dari LKAAM Kota Padang mengatakan ada 3 kriteria penilaian dalam lomba makan Bajamba ini."Untuk juri ada tiga, dari LKAAM, Bundo Kanduang Kota Padang dan Dinas Pariwisata. Untuk penilaian utama kita bagi dua berdasarkan penguasaan terhadap materi (Pasambahan) dan adab, selain itu juga ada penilaian terhadap pawai atau arak-arakan," terangnya.
Dirinya juga mengapresiasi upaya Kota Padang dalam melestarikan budaya lewat Lomba Makan Bajamba di Festival Siti Nurbaya 2023.
Baca Juga : Catat ya, Ini Jadwal Seluruh Rangkaian Festival Siti Nurbaya 2023
"Seperti yang kita rasakan, adat budaya kita sudah di ujung tabu, hambar. Dan kini Pemko sudah mulai mengembangkan dan mencoba menghidupkan kembali nilai budaya adat kita, semoga terus dilestarikan," pungkasnya. [hdp]