Jakarta, Padangkita.com - Harga Dogecoin (DOGE) sempat mengalami guncangan besar di pasar pada peristiwa 'Black Friday' (11 Oktober 2025), ketika harga anjlok dari $0,25 menjadi $0,08 dalam waktu singkat. Penurunan 66% yang memicu likuidasi posisi long senilai lebih dari $365 juta.
Meski sempat panik, banyak investor justru melihat momen ini sebagai peluang akumulasi. Future trading crypto aman merupakan strategi yang bisa kamu ambil untuk mendapatkan peluang keuntungan berkali lipat.
Meski demikian, hal tersebut memiliki risiko, sehingga kamu harus tahu cara trading futures. Untuk itu, kamu harus melakukan aplikasi yang menyediakan fitur futures trading. Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Pintu Futures adalah fitur trading derivatif di aplikasi Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka aset crypto dengan leverage hingga 25x. Dengan antarmuka yang simpel, dukungan leverage tinggi, stop order, limit order, serta biaya trading kompetitif, Pintu Futures cocok untuk trader pemula maupun profesional.
Dogecoin (DOGE) Anjlok Tajam, Tapi Fundamental Masih Solid
Menurut laporan Cointelegraph, penurunan harga Dogecoin baru-baru ini tidak diikuti oleh pelemahan fundamental. Data on-chain menunjukkan bahwa mayoritas pemegang DOGE justru memperkuat posisinya di tengah tekanan harga.
CEO Alphractal, Joao Wedson, menjelaskan bahwa Dogecoin belum memasuki fase “euforia” seperti pada puncak bull run sebelumnya. Sebaliknya, saat ini pasar DOGE masih berada dalam fase akumulasi sehat, di mana pemegang jangka pendek terus menambah jumlah kepemilikannya.
Wedson juga menyinggung indikator CVDD Alpha (Cumulative Value Days Destroyed), metrik yang digunakan untuk menilai puncak dan dasar siklus harga. Berdasarkan analisisnya, puncak harga DOGE di Desember 2024 telah sesuai dengan sinyal CVDD Alpha.
Ia menegaskan, model ini telah berhasil mengidentifikasi setiap puncak harga DOGE sejak 2016, memperkuat keyakinan bahwa siklus harga Dogecoin belum berakhir.
Hodl Waves Tunjukkan Arus Modal Baru ke Dogecoin
Sedangkan Hodl Waves memperlihatkan peningkatan signifikan pada porsi pasokan DOGE yang dimiliki oleh investor dengan usia kepemilikan di bawah enam bulan. Artinya, ada aliran dana baru yang masuk dari investor ritel dan spekulan jangka pendek.
Kondisi ini sering menjadi pertanda awal kenaikan harga karena dana baru biasanya mendorong peningkatan Realized Cap, menandakan valuasi on-chain yang tumbuh. Di sisi lain, skor MVRV Z-Score Dogecoin masih berada di bawah level euforia terakhir yang tercatat pada 2021.
Selain itu, data CryptoQuant menunjukkan posisi investor ritel masih netral, tidak terlalu optimistis, tapi juga tidak panik. Kombinasi antara ketenangan pasar spot dan aktivitas akumulasi diam-diam ini menciptakan situasi yang sangat bullish secara struktural.
Biasanya, ketika fase seperti ini muncul, pasar akan memasuki tahap “rising confidence”, di mana investor mulai percaya kembali pada potensi reli jangka menengah.
Ketidakpastian Justru Bisa Jadi Awal Reli Baru DOGE
Meskipun flash crash sempat menimbulkan keraguan di kalangan trader, beberapa analis berpendapat bahwa ketidakpastian justru merupakan katalis positif bagi Dogecoin. Trader populer EtherNasyonal menyebut bahwa setiap reli besar DOGE dalam sejarah selalu dimulai pada pola teknikal yang sama:
- Harga bertahan di atas rata-rata pergerakan 25 hari (MA25),
- Breakout dari tren turun jangka panjang, dan
- Retest area breakout sebelum melanjutkan reli besar.
Dogecoin saat ini menunjukkan pola yang identik seperti sebelum reli-reli besar di masa lalu, tulis EtherNasyonal dalam analisanya di X (Twitter). Bahkan ia menyatakan kondisi ini biasanya muncul saat pasar tampak ragu, namun secara teknikal justru siap untuk bergerak naik.
Hal ini diperkuat dengan data volatilitas historis DOGE yang mulai menurun, menunjukkan bahwa tekanan jual mulai berkurang dan pasar mulai menstabil.
Pola Historis Menunjukkan Kemiripan dengan Siklus 2014–2017
Analis pasar Trader Tardigrade juga menyoroti kesamaan antara pergerakan DOGE saat ini dengan siklus bull 2014–2017. Dalam grafik mingguannya, pola pergerakan harga, volume, dan fase konsolidasi terlihat sangat mirip.
Menurut proyeksi Tardigrade, jika pola historis ini terus berlanjut, maka Dogecoin berpotensi menembus harga psikologis $1,60 pada awal 2026. Target ini berdasarkan perbandingan panjang siklus sebelumnya, rasio pertumbuhan logaritmik, serta data RSI mingguan yang menunjukkan momentum akumulasi.
DOGE saat ini berada pada posisi yang sangat mirip dengan fase awal siklus 2016. Jika sejarah berulang, maka kita berpotensi melihat kenaikan eksponensial pada 2026 dalam tulisanya.
Menariknya, analisis ini juga mendapat dukungan dari beberapa komunitas teknikal seperti DOGE Labs dan CryptoNomic, yang mencatat adanya peningkatan minat developer terhadap ekosistem Dogecoin, termasuk proyek Dogechain dan DRC-20 token yang memperluas utilitas jaringan.
Aktivitas On-Chain dan Sentimen Sosial
Selain analisis teknikal, aktivitas on-chain Dogecoin menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Jumlah transaksi aktif harian meningkat 18% sejak awal Oktober 2025, dan jumlah alamat aktif baru bertambah 6,3% dalam seminggu terakhir.
Di sisi lain, sentimen sosial di platform seperti Reddit dan X juga mulai membaik. Topik “#DogecoinTo1Dollar” kembali muncul di tren mingguan setelah lama absen. Biasanya, lonjakan diskusi sosial yang diiringi akumulasi spot menjadi kombinasi ideal untuk mendorong reli harga jangka pendek.
Analis pasar di CryptoQuant mencatat, rasio Market Value to Realized Value (MVRV) Dogecoin kini berada di 1,18. Level yang secara historis masih tergolong undervalued. Hal ini memberi ruang bagi kenaikan harga tanpa menimbulkan tekanan jual besar.
Prospek Dogecoin hingga 2026
Secara keseluruhan, berbagai indikator baik teknikal maupun fundamental menunjukkan bahwa Dogecoin masih memiliki potensi kuat untuk reli di 2026.
Jika Bitcoin terus mempertahankan tren bullish makro, rotasi modal ke altcoin seperti DOGE bisa terjadi lebih cepat. Target harga $1,60 yang disebutkan para analis memang ambisius, namun tetap realistis apabila siklus pasar crypto memasuki fase ekspansi penuh.
Selain itu, dukungan komunitas yang besar, inisiatif pengembangan di layer-2, serta peningkatan integrasi pembayaran menggunakan DOGE di berbagai merchant global juga berpotensi memperkuat nilai jangka panjangnya.
Kesimpulannya meskipun sempat mengalami penurunan tajam, Dogecoin menunjukkan ketahanan fundamental yang luar biasa. Data on-chain mendukung pandangan bahwa investor besar dan holder jangka panjang masih percaya pada prospek DOGE.
Dengan pola teknikal yang menyerupai siklus sebelumnya dan meningkatnya minat akumulasi, target harga $1,60 pada 2026 bukan hal yang mustahil. Namun, investor tetap perlu memperhatikan volatilitas pasar crypto dan menggunakan strategi manajemen risiko yang baik sebelum mengambil keputusan.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. [*/ist]











