Info kesehatan terbaru: Hewan mematikan kadang kala tak kita sadari keberadaannya di sekitar kita. Bahkan populasi makhluk tersebut hampir sama banyak dengan populasi manusia.
Padangkita.com - Jenis hewan di sekitar manusia sangat banyak jenisnya. Setiap hewan itu pun memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda.
Di antara semua jenis hewan itu, ada sebagian yang bisa bersahabat dengan manusia dan ada juga sebagiannya yang berbahaya.
Bahkan tak sedikit pula mereka yang tergolong ke dalam jenis hewan mematikan.
Berikut beberapa hewan mematikan yang berbahaya bagi manusia dikutip dari berbagai sumber.
Nyamuk
Meski badannya kecil, ternyata nyamuk menjadi penyebab kematian manusia setiap tahunnya.
Bahkan makhluk kecil in menjadi pembunuh palin berbahaya di dunia.
Beberapa jenis nyamuk bisa sebabkan berbagai penyakit serius bagi manusia, bahkan bisa sebabkan kematian.
Sebut saja misalnya malaria, chikungunya, ensefalitis, kaki gajah, demam kuning, demam berdarah, virus West Nile, dan virus Zika, yang secara kolektif menimpa 700 juta orang dan membunuh sekitar 725.000 orang setiap tahun.
Tak tanggung-tanggung, bahkan WHO mencatat bahwa lebih dari setengah populasi manusia saat ini berisiko terkena penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Untuk mencegah dampak dari gigitan nyamuk ini, kita bisa memasang obat nyamuk di sekitar kita.
Nah, mengingat bahwa hama tertarik pada suhu tubuh kita dan CO2 yang kita hembuskan, alat terbaik untuk mencegah infeksi terletak pada penggunaan obat nyamuk yang mengandung bahan aktif tinggi seperti DEET dan picaridin.
Lalat Tsetse
Lalat Tsetse merupakan spesies lalat yang paling berbahaya di dunia.
Hewan mematikan ini adalah serangga pengisap darah yang jahat dan bisa membunuh manusia dengan cara menyebarkan parasit protozoa yang dikenal dengan nama Trypanosomes.
Bahkan diketahui, lalat inilah yang menjadi penyebab penyakit African Sleeping Sickness.
Penyakit ini ditandai dengan gejala neurologis dan meningoensefalit termasuk perubahan perilaku, koordinasi yang buruk, serta gangguan tidur.
Parahnya, kalau tidak segera diobati, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Buaya Air Asin
Buaya jenis ini dikenal sebagai buaya yang paling menakutkan, pemarah, mudah terpancing, dan agresif terhadap apa pun yang melintasi jalannya.
Hewan mematikan ini bisa tumbuh hingga 23 kaki panjangnya dengan berat lebih dari satu ton, dan diketahui telah membunuh ratusan orang setiap tahun.
Bahkan buaya air asin sudah membunuh manusia lebih banyak daripada hiu.
Mereka merupakan perenang hebat baik dalam air garam maupun air tawar dan dapat menyerang dengan cepat.
Gigitan makhluk ganas ini dapat memberikan tekanan 3.700 pound per inci persegi, menyaingi T. Rex sekalipun.
Mamba Hitam
Mamba hitam ini menjadi sangat menakutkan karena kecepatannya.
Spesies yang dapat tumbuh hingga 14 kaki panjangnya ini adalah yang tercepat dari semua ular.
Bahkan ia bisa merayap dengan kecepatan hingga 12,5 mil per jam, yang membuat kita bakal sulit untuk melarikan diri.
Untungnya, hewan mematikan ini biasanya hanya menyerang ketika terancam.
Meski begitu, ketika mereka sudah menyerang, mereka akan menggigit berulang kali, menghasilkan cukup racun yang terdiri dari campuran neuro dan kardiotoksin dalam satu gigitan yang mampu membunuh sepuluh orang sekaligus.
Jika seseorang tidak menerima antivenin korelatif dalam 20 menit setelah digigit ular jenis ini, gigitannya hampir 100 persen fatal menyebabkan kematian.
Ikan Buntal
Ikan buntal merupakan jenis ikan vertebrata yang hidup di laut tropis.
Racun neurotoksin mereka yang disebut tetrodotoxin ditemukan di berbagai titik organnya. Mulai dari di kulit, jaringan otot, hati, ginjal, dan gonad yang semuanya harus dihindari.
Meski di Jepang ikan buntal ini sering dihidangkan, cara pengolahannya benar-benar harus diperhatikan karena akan membunuh orang yang mengonsumsinya jika salah prosesnya.
Racun berjenis Tetrodotoxin pada hewan mematikan ini 1.200 kali lebih beracun daripada sianida.
Dampaknya dapat menyebabkan kematian lidah dan bibir, pusing, muntah, aritmia, kesulitan bernapas, kelumpuhan otot, dan paling fatal, kematian. (*/Jly)