Padang, Padangkita.com – Heboh soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PDDB) masih belum reda di sejumlah daerah. Sistem PPDB jalur zonasi dinilai sebagai penyebab munculnya banyak masalah.
Di Kota Padang, misalnya, akibat PPBD sistem zonasi, salah satu Sekolah Dasar (SD), tahun ini hanya menerima 2 murid saja. Sekolah tersebut adalah SD Negeri 23 Lolong Belanti, Padang Utara, Kota Padang.
Minimnya siswa yang masuk SD ini pun menjadi berita luas. Menyikapi al tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang akhirnya angkat bicara.
Kepala Disdikbud Padang Yopi Krislova menyebutkan hal ini (2 orang siswa) bukanlah masalah besar. Sebab, kata dia, siswa tetap dapat mengakses pendidikan di sekolah.
"Sebenarnya tidak masalah, yang menjadi masalah itu ketika siswa tidak mendapatkan sekolah," ujar Yopi, dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (14/7/2023).
Ia mengungkapkan beberapa sebab kenapa jumlah siswa yang masuk SD tersebut sangat sedikit. Pertama, kata dia, lokasi SDN 23 Lolong berdekatan dengan SDN 15 lolong. Kemudian, adanya penggusuran rumah penduduk di sekitar sekolah untuk pembangunan jalan sambungan dari belakang Hotel Pangeran Beach.
"Selain itu, jumlah anak usia sekolah di sekitar sekolah itu memang sangat kurang," kata Yopi lagi.
Terpisah, Kepala SDN 23 Padang Riri Okdayani mengatakan, siswa Kelas I di SD yang dikepalainya itu berjumlah tiga orang. Dua siswa mendaftar melalui jalur PPDB, dan satu lagi siswa yang tidak naik kelas.
Saat ini siswa yang bersekolah di SDN 23 Padang berjumlah 51 siswa. Rinciannya, kelas 1 berjumlah 3 orang, kelas 2 berjumlah 12 orang, kelas tiga berjumlah 7 orang, kelas 4 berjumlah 12 orang, kelas 5 berjumlah 10 orang, dan kelas 6 berjumlah 7 orang.
Baca juga: Pengumuman PPDB Kota Padang 2023 SD dan SMP, Ini Jalur, Syarat dan Jadwal Lengkapnya
"Biasanya dalam satu rombongan belajar (rombel) jumlah siswanya berjumlah 28 orang. Jumlah siswa yang sedikit, kita dalam pelaksanaan proses pembelajaran seperti melakukan metode pembelajaran privat," kata Riri. [*/pkt]