Harimau Kembali Tertangkap Kamera di Solok, Diduga Kuat Induk dari Putra Singgulung dan Putri Singgulung

Berita Kabupaten Solok, Harimau Kembali Tertangkap Kamera di Solok, Harimau Tertangkap Kamera di Solok, Diduga Kuat Induk dari Putra dan Putri Singgulung

Seekor Harimau Sumatra tertangkap kamera trap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Solok di kawasan hutan Jorong Baringin, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. (Foto: Ist)

Padang, Padangkita.com - Seekor Harimau Sumatra tertangkap kamera trap yang dipasang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Solok di kawasan hutan Jorong Baringin, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.

Satwa liar dilindungi yang memiliki nama latin Panthera Tigris Sumatrae itu, diduga kuat adalah induk dari dua ekor Harimau Sumatra yang diberi nama Putra Singgulung (jantan) dan Putri Singgulung (betina) yang sebelumnya tertangkap masuk ke dalam box trap atau kandang jebak.

“Ya, tertangkap kamera trap yang kita pasang kemarin. Malam tadi aktivitasnya terekam,” kata Kepala BKSDA Resor Solok, Afrilius, Rabu (15/7/2020).

Menurut Afrilius, posisi kamera trap yang dipasang berdekatan dengan lokasi kandang jebak saat ini. Lokasi itu, masih berada di lokasi yang sama ketika anak harimau jantan atau Putra Singgulung tertangkap. Itu artinya, si Raja Rimba tersebut masih berkeliaran di sekitar kandang jebak yang dipasang. Namun, meski sudah terpasang kandang jebak, harimau itu tak kunjung tertangkap.

Afrilius menyebutkan, keberadaan kucing besar itu di sekitar kamera trap, kandang jebak dan area perkebunan warga, membuktikan kalau ia merasakan lingkungan habitatnya sudah rusak. Sehingga, susah untuk mencari lokasi atau habitat yang baru. Seharusnya, si induknya sudah jauh masuk lagi ke dalam hutan. Karena, masa asuh terhadap dua anaknya berakhir pasca-tertangkap beberapa waktu lalu.

“Pada intinya, karena mungkin sudah merasakan lingkungan habitat rusak. Sehingga dia susah cari lokasi baru. Masa asuh terhadap anaknya sudah habis setelah anaknya tertangkap. Tapi ini, masih berkeliaran di lokasi itu. Ini, pelajaran bagi masyarakat setempat, bagi kita semua, agar bisa menjaga habitat satwa liar dilindungi,” ujar Afrilius.

Baca juga: “Putri Singgulung” yang Tertangkap di Solok Hanya Butuh Istirahat di Dharmasraya Sebelum Dilepasliarkan

Meski kandang jebak dipasang, tetapi Afrilius menegaskan itu adalah upaya terakhir untuk menangani konflik yang sudah berkepanjangan ini. Setiap hari, pihaknya rutin melakukan patroli dan menghalau dengan bunyi-bunyian. Harapannya, harimau tersebut masuk kembali ke dalam hutan dan tidak masuk ke dalam kandang jebak.

“Sekarang masih berputar di koordinat itu (lokasi kandang jebak). Kita terus upayakan penghalauan agar harimau itu masuk ke dalam hutan. Upaya penangkapan itu adalah upaya terakhir. yang utama, kita lakukan penghalauan,” kata Afrilius.

Baca juga: Harimau “Putra Singgulung” Belum Bisa Dilepasliarkan, ini Alasannya

Terkait apakah harimau itu mengalami luka pada kaki bagian depan kanan seperti yang diceritakan oleh masyarakat setempat, Afrilius belum bisa memastikan itu. Menurut Afrilius, visual dari kamera trap kurang jelas. Sehingga, tidak bisa memonitor kondisi secara keseluruhan dari fisik harimau itu. [and/pkt]


Baca berita Solok terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Respons Cepat Darurat Banjir, Semen Padang dan Andre Rosiade Kirim 1.000 Dumbag untuk Perkuat Tanggul di Solok
Respons Cepat Darurat Banjir, Semen Padang dan Andre Rosiade Kirim 1.000 Dumbag untuk Perkuat Tanggul di Solok
Bank Nagari Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Kabupaten Solok
Bank Nagari Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana di Kabupaten Solok
Tinjau Korban Bencana di Junjung Sirih, Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Senilai Rp68 Juta
Tinjau Korban Bencana di Junjung Sirih, Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Senilai Rp68 Juta
Bank Nagari - Pemkab Solok Kerja Sama Pemanfaatan Aset untuk Kantor Cabang Pembantu
Bank Nagari - Pemkab Solok Kerja Sama Pemanfaatan Aset untuk Kantor Cabang Pembantu
Jalan Bayang - Alahan Panjang Ditarget Rampung November 2025, Pessel - Solok makin Dekat  
Jalan Bayang - Alahan Panjang Ditarget Rampung November 2025, Pessel - Solok makin Dekat  
Polemik Honorer di Pemkab Solok: Investigasi Ombudsman Sumbar Temukan Kejanggalan
Polemik Honorer di Pemkab Solok: Investigasi Ombudsman Sumbar Temukan Kejanggalan