Hari Tanpa Bayangan, Ada Perayaan Titik Kulminasi Matahari di Pasaman Equator Festival 2022

Hari Tanpa Bayangan, Ada Perayaan Titik Kulminasi Matahari di Pasaman Equator Festival 2022

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menghadiri perayaan titik kulminasi Matahari yang menjadi puncak penyelenggaraan Pasaman Equator Festival 2022 di Museum Imam Bonjol, Pasaman, Jumat (23/9/2022). [Foto: Dok. Dinas Kominfotik Sumbar]

Lubuk Sikaping, Padangkita.com - Pemerintahan Kabupaten Pasaman, mengadakan Pasaman Equator Festival 2022 atau Festival Hari Tanpa Bayangan yang sering disebut juga titik kulminasi Matahari.

Festival yang sudah dimulai sejak hari Selasa (20/9/2022)i, dimeriahkan wisata edukasi, pentas seni, dan bazar UMKM hingga Sabtu (24/9/2022) mendatang. Puncaknya pada Kamis siang, Matahari menyentuh titik kulminasi, di mana bayangan akan berada tegak lurus sehingga seolah-olah tanpa bayangan.

Diketahui, hari tanpa bayangan adalah ketika Matahari berada di atas, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga saat tengah hari. Menurut analisis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena Hari Tanpa Bayangan Matahari di Indonesia akan terjadi mulai 7 September 2022 hingga 21 Oktober 2022.

Selain di Sumbar, daerah lain di Indonesia yang juga merayakan festival ini adalah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), digelar di kawasan tugu Khatulistiwa Pontianak.

Wagub Sumbar, Audy Joinaldy menilai, keunikan geografis Pasaman yang dilalui garis Khatulistiwa atau Equator ini merupakan potensi daya tarik bagi Pasaman sebagai daerah tujuan wisata baru.

"Sebagai daerah yang memiliki daya tarik pariwisata yang unik ini, sudah semestinya kepariwisataan menjadi hal yang penting di Pasaman. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan serta branding yang baik," kata Wagub.

Lebih lanjut Wagub mengatakan, melalui upaya promosi dan pengembangan pariwisata berkelanjutan, ia optimis Pasaman bisa bersaing dengan daerah lainnya baik di tingkat provinsi, nasional maupun mancanegara.

Masih dalam rangka mendukung pemulihan pariwisata, Wagub juga menyampaikan pada tanggal 1 Oktober 2022 nanti, entry point Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akan dibuka kembali dengan rute penerbangan pertama Kuala Lumpur – Padang dan Padang – Kuala Lumpur.

"Hal tentu merupakan langkah awal yang baik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat," ujar Wagub.

Sementara itu, mendampingi Wagub Audy, Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS mengatakan Perayaan Titik Kulminasi Matahari ini mampu meningkatkan daya tarik kepariwisataan Kabupaten Pasaman.

Ke depan ia menuturkan akan semakin banyak iven-iven berkualitas yang diselenggarakan di tanah kelahiran Tuanku Imam Bonjol itu.

Baca Juga: Kepala BPK Sumbar Kini Dijabat Arif Agus, Ini Harapan Gubernur Mahyeldi

"Festival kulminasi matahari yang dirayakan dua kali dalam setahun ini sudah absen selama pandemi. Setelah hadir kembali festival ini akan menjadi momen pemulihan ekonomi bagi Pasaman terutama dalam sektor pariwisata," pungkasnya. [*/isr]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Wamenparekraf Angela Dukung Pengembangan Pariwisata di Sumbar
Wamenparekraf Angela Dukung Pengembangan Pariwisata di Sumbar
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Taman Buaya Potensial Dikembangkan jadi Objek Wisata Baru di Sumbar
Gubernur Mahyeldi Paparkan Potensi Sumbar jadi Destinasi Wisata Halal Terkemuka di Dunia
Gubernur Mahyeldi Paparkan Potensi Sumbar jadi Destinasi Wisata Halal Terkemuka di Dunia
Program Pemprov Sumbar Kembangkan Pariwisata sangat Baik, Ini Pandangan Pemerhati
Program Pemprov Sumbar Kembangkan Pariwisata sangat Baik, Ini Pandangan Pemerhati
Mahyeldi: Festival Rakyat Muaro lebih Semarak dengan Tema 'Padang Tempo Doeloe'
Mahyeldi: Festival Rakyat Muaro lebih Semarak dengan Tema 'Padang Tempo Doeloe'
Investor Turki Berminat Bangun Resor dan Hotel di Mandeh dan Mentawai
Investor Turki Berminat Bangun Resor dan Hotel di Mandeh dan Mentawai