Jakarta, Padangkita.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat berharap penyelesaian ruas Tol Padang - Pekanbaru bisa mendukung konektivitas angkutan barang dan orang antara Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Riau.
Terutama untuk produk komoditi, terhubungnya dua provinsi ini dengan Tol diharapkan membuat terdongkraknya daya saing produk dua provinsi ini di mancanegara.
"Kita harapkan progresnya makin hari makin panjang. Dan sekali lagi dengan terbukanya banyak ruas-ruas tol ini, kita harap mobilitas barang, mobilitas orang bisa dipercepat sehingga kita memiliki daya saing tinggi terhadap negara lain," ujar Jokowi dalam tinjauannya di lokasi pembangunan Tol pertengahan tahun lalu.
Diketahui, khusus Sumbar, provinsi ini sangat kaya akan produk ekspor komoditi pertanian. Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, komoditi yang jadi andalan saat ini diantaranya Bunga Pala, cengkeh, Gambir, Kakao Biji, Olahan Kelapa, Kopi Biji, Karet, Kulit Kayu Manis, Pinang, PKE, Minyak Sawit, Sawit Cangkang dan Buah Manggis. Semua produk tersebut telah dikirim ke Asia, Eropa dan bahkan juga meramaikan pasar Amerika.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar menegaskan, dukungan konektivitas lewat Jalan Tol Padang - Pekanbaru amat diperlukan dukungan mobilitas komoditi andalan ekspor tersebut. Diketahui, selain lewat Pelabuhan Teluk Bayur, Riau dan Kepri selama ini juga menjadi pintu andalan ekspor produk Indonesia.
Peluang ini sebelumnya juga telah diingatkan Presiden Jokowi. Dia berharap terhubungnya Kota Pekanbaru dan Padang melalui jalan tol nantinya mampu mendongkrak daya saing produk di kedua wilayah. Dengan begitu, maka produk-produk lokal pun diharapkan juga bisa bersaing dengan luar negeri.
Ruas tol Padang - Pekanbaru sendiri terdiri dari 6 seksi, terdiri dari Pekanbaru-Bangkinang (40 km), Bangkinang-Pangkalan (56 km), Pangkalan-Payakumbuh (58 km), Payakumbuh-Bukittinggi (34 km), Bukittinggi-Sicincin (38 km), dan Sicincin-Padang (36,15 km).
Baca Juga : Pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru Stop Jika Presiden Jokowi Berganti? Ini Kata Pengamat
Untuk keseluruhan ruas tol Trans Sumatra yang masuk dalam jalur backbone alias jalur utama, pemerintah tetap menargetkan bisa rampung 2024. Tantangan terbesar dalam pembangunan jalan tol trans Sumatra ini adalah pembiayaan. [isr]