Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Seorang guru MAN 1 Padang Pariaman bernama Nurlela, 40 tahun, menjadi korban perampokan bermodus mobil travel.
Padang, Padangkita.com - Seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padang Pariaman bernama Nurlela, 40 tahun, menjadi korban perampokan bermodus mobil travel pada Selasa (2/2/2021).
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Tak hanya itu, guru mata pelajaran Al-Quran Hadis tersebut bahkan sempat dilarikan ke klinik kesehatan karena mengalami beberapa luka di sekujur tubuh akibat dianiaya pelaku.
"Iya benar, beliau itu guru kami, tenaga pengajar dari sini, kejadian (perampokan) itu pada Selasa kemarin," kata Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Rabu (3/2/2021).
Amrizon menjelaskan, kejadian bermula saat Nurlela menaiki salah satu mobil travel di kawasan Muaro Panjalinan, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang pada Selasa pagi.
"Dia sebelumnya diantarkan suaminya hingga ke kawasan itu, namun entah karena dia takut terlambat atau kenapa dia tidak menaiki travel yang biasanya ia tumpangi pada saat itu," ujar Amrizon.
Pada saat berada di dalam mobil travel tersebut, kata Amrizon, tanpa diduga dia disekap oleh beberapa orang di dalam mobil. Bahkan sebilah pisau sempat menempel di perutnya meskipun akhirnya tidak menancap.
"Pelaku ini menekan korban untuk memberikan barang berharganya seperti uang tunai, anting, dan nomor pin kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) miliknya, namun korban melakukan perlawanan hingga para pelaku itu melakukan kekerasan fisik kepada korban," katanya.
Berdasarkan keterangan korban, kata Amrizon, pelaku sempat membawa Nurlela berkeliling di kawasan Bypass Kota Padang untuk mencari mesin ATM guna menggasak uang korban.
"Korban masih sempat bersikeras tidak mau memberi (nomor pin) itu. Tapi karena dia tidak mau kenapa-kenapa akhirnya diberikan juga, hingga uang tunai sebesar Rp10 juta di dalam ATM itu digasak para pelaku. Selain itu, (pelaku juga mrngambil) uang sebesar Rp9 juta di dalam tas korban," kata Amrizon.
Selain itu, pelaku juga diketahui mengambil secara paksa salah satu anting di telinga korban hingga menyebabkan pendarahan. Usai mengambil barang berharga, Nurlela diturunkan di kawasan Pesantren Sabbihisma di Kecamatan Koto Tangah.
Pelaku juga sempat membenturkan kepala Nurlelal ke mobil, sehingga mulutnya berdarah dan langsung pingsan.
"Korban sadarnya sudah berada di Puskesmas Anak Air, setelah dibawa warga setempat," katanya.
Pasca-kejadian tersebut, sambung Amrizon, dirinya telah berkoordinasi dengan kelompok kerja tenaga pengajar di Kabupaten Padang Pariaman untuk memberikan imbauan dan peringatan bagi tenaga pengajar yang menggunakan fasilitas angkutan umum atau travel.
"Kami meminta kepada guru yang menggunakan jasa itu untuk tidak membawa barang berharga terlalu banyak atau mencolok dan meminta mereka untuk berhati-hati," imbaunya.
Saat ini, lanjut dia, kondisi korban sudah berangsur pulih. Namun, Nurlela diminta untuk beristirahat sementara waktu sembari mengembalikan kondisi psikisnya.
"Sementara istirahat dulu dan bahan ajarnya akan dialihkan ke guru lain dengan bidang studi yang sama. Kami sudah menjenguk dan yang jelas kami tidak akan tinggal diam akan masalah ini. Laporan sudah dibuat di Polsek Koto Tangah," tuturnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto membenarkan bahwa Nurlela sudah membuat laporan resmi atas peristiwa yang dialaminya.
"Iya sudah diterima laporannya," kata Mardianto kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp.
Mardianto mengatakan, pihaknya menjadwalkan pemeriksaan sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut. Untuk kondisi korban, kata Mardianto, sudah mulai pulih.
Baca juga: 2 Buser di Bukittinggi Nyaris Jadi Korban Perampokan
"Ada beberapa saksi yang mau kami ambil keterangannya hari ini, tapi kami masih menunggu mereka karena sedang bekerja," ucapnya. [pkt]