Padang, Padangkita.com - Universitas Andalas (Unand) punya peran besar dalam penanganan Covid-19. Mulai dari sumbangan pemikiran hingga aksi nyata sejak awal masa pandemi sehingga penyebaran virus relatif bisa ditekan seeperti saat ini.
"Sumbangsih pemikiran dari akademisi Unand menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam penanganan Covid-19 di Sumbar. Unand juga melakukan aksi nyata yang sangat membantu dalam menekan angka penyebaran virus di Sumbar," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ketika membuka vaksinasi massal yang diadakan Unand bekerja sama dengan Salim Group di Kampus Fakultas Kedokteran, Rabu (27/10/2021).
Aksi nyata Unand itu, kata Mahyeldi, terlihat dari kesediaan RS Unand sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumbar yang menampung pasien tidak hanya dari Padang, tapi juga dari beberapa daerah lain.
Kemudian, laboratorium Unand menjadi yang paling diandalkan dalam meningkatkan jumlah pengujian sampel tes PCR sehingga testing, tracing dan tracking bisa maksimal.
Lebih jauh Mahyeldi menyebutkan, Unand juga terus memberikan kontribusi dengan melaksanakan vaksinasi massal dengan target 20 ribu orang pada tiga lokasi yaitu di Padang, Kampus II Payakumbuh dan Kampus III Dharmasraya.
"Kami sangat mengapresiasi peran dari Unand dan berharap terus melaksanakan program vaksinasi untuk meningkatkan capaian vaksinasi di Sumbar," harap Mahyeldi.
Saat ini, kata Mahyeldi, ada beberapa daerah yang capaian vaksinasinya sudah cukup tinggi di atas 50 persen, namun juga ada yang masih rendah karena itu perlu dukungan bersama untuk meningkatkannya.
Apalagi, lanjut dia, vaksinasi adalah ikhtiar paling cepat untuk memperkuat imun tubuh sehingga lebih tahan dari serangan virus.
Sementara itu Rektor Unand Prof. Yuliandri, mengatakan Unand akan tetap memberikan dukungan penuh untuk program penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca juga: Dua Mahasiswa MBKM Unand Terpilih Ikut Upacara Sumpah Pemuda di Kemendikbudristek
"Vaksinasi ini dilakukan pada tiga tempat dengan target 20 ribu orang," ujarnya. (*/pkt)