Padang, Padangkita.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah merespons orasi ilmiah yang disampaikan 3 guru besar Universitas Andalas (Unand) yang baru saja dikukuhhkan, Kamis (20/7/2023).
Tiga guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS, M.Sc, dan Prof. Dr. Ir. Novri Nelly, MP untuk Fakultas Peranian (Faperta) Unand. Kemudian, Prof. Hema Malini, S.Kp, M.N, Ph.D sebagai guru besar pada Fakultas Keperawatan (F-Kep).
Mahyeldi yang juga alumni Faperta Unand menegaskan, orasi ilmiah dari para guru besar sangat penting disimak. Sebab, kata dia, menyentuh persoalan-persoalan faktual, terutama pada bidang pertanian dan kesehatan.
Mahyeldi pun mengulas intisari masing-masing orasi ilmiah para guru besar tersebut. Pertama, untuk Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS, M.Sc yang mengangkat judul ‘Optimalisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Bahan Organik Lokal untuk Mengatasi Kelangkaan Pupuk pada Lahan Pertanian Tropika Basah’.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, pupuk organik sangat diperlukan. Karena daerah kita lebih 50 persen bergantung dari usaha pertanian. Ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi kelangkaan pupuk,” kata Mahyeldi.
Di tengah tingginya harga pupuk kimia saat ini, dan terbatasnya alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah, Mahyeldi menilai, kajian Prof. Hermansyah merupakan sebuah solusi yang patut untuk dipertimbangkan.
"Apalagi tahun 2045 nanti, Indonesia ditargetkan menjadi lumbung pangan dunia," sebut dia.
Kedua, orasi ilmiah Prof. Dr. Ir. Novri Nelly, MP yang mengangkat judul ‘Peranan Pengelolaan Hama Tanaman untuk Mendukung Ketahanan Pangan Berkelanjutan’. Sebagaimana diketahui, hama dan penyakit tanaman merupakan penghambat produktivitas pertanian.
Menurutnya, Pemprov Sumbar selalu menekankan petani agar mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara terpadu dalam budidaya pertanian. Bahkan, telah mengalokasikan 10 persen dari anggaran pertanian untuk itu.
"Tentunya karya ilmiah dari dua Profesor ini sangat membantu untuk mengoptimalkan hasil pertanian masyarakat," ungkapnya.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman ini merupakan upaya yang sangat penting dan mesti dilakukan dalam seluruh siklus tanaman. Sementara, Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu konsep atau cara berpikir dalam upaya pengendalian yang dipadukan dalam satu-kesatuan utuk mencegah kerusakan tanaman dan timbulnya kerugian secara ekonomi serta mencegah kerusakan lingkungan dan ekosistem.
Menurut Mahyeldi, dalam mendukung peningkatan produksi pertanian, pengendalian hama dan penyakit tanaman perlu dilakukan secara terstruktur dalam unit-unit kerja, mulai dari tingkat Kelompok Tani dan Usaha, Pemerintah Nagari, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi sampai tingkat Pemerintah Pusat.
"Kita berharap upaya pengendalian hama dan penyakit sedapat mungkin dilakukan dengan cara-cara alami, dan jika tidak memungkinkan, pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi dilakukan secara terkendali," ujar Mahyeldi.
Pengendalian juga disesuaikan dengan tingkat dan intensitas serangan hama dan penyakit yang dihadapi sehingga jaminan produksi pertanian dapat menguntungkan petani.
"Alhamdulillah tahun 2023 ini, nilai tukar petani di Sumbar sudah diatas Nasional yaitu 112 persen. Semoga dengan hasil karya ilmiah dari dua Profesor ini bisa lebih baik lagi, sehingga Sumbar bisa mensubsidi kebutuhan Nasional," tuturnya.
Kemudian, yang ketiga adalah Prof. Hema Malini, S.Kp, M.N, Ph.D yang mengangkat judul orasi ilmiah ‘Perubahan Paradigma Peran Perawat dalam Pemanfaatan Teknologi dan Edukasi Terstruktur sebagai Upaya Meningkatkan Manajemen Mandiri Pasien Diabetes Mellitus’.
Gubernur Mahyeldi mengaku pihaknya sedang berusaha meningkatkan layanan kesehatan pada rumah sakit daerah di Sumbar. Ia menilai, kajian ini akan sangat membantu dan bisa dijadikan rujukan bagi manajemen rumah sakit.
"Kita sedang berusaha meningkatkan pelayanan rumah sakit yang ada, terutama pada rumah sakit pemerintah," ujar Mahyeldi.
Mahyeldi yang hadir langsung pada acara pengukuhan tersebut, mengucapkan selamat kepada para guru besar. Dia berharap, pemikiran para guru besar bisa menjadi solusi permasalahan bangsa, terutama untuk bidang pertanian dan kesehatan.
Baca juga: Unand Kukuhkan 3 Guru Besar Fakultas Pertanian dan Fakultas Keperawatan
"Selamat buat para guru besar yang telah dikukuhkan, semoga kajian hasil pemikiran yang dimunculkan dalam orasi ilmiah tadi, bisa membawa kebaikan terhadap masyarakat Sumbar dan Indonesia," kata Mahyeldi. [*/adpsb]