Padang Aro, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansahrullah berkunjung ke daerah terpencil di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Jumat (1/4/2022).
Dalam kunjungan kerja ini, Gubernur Mahyeldi ddidampingi Bupati Solok Selatan Khairunnas dan Ketua DPRD Solok Selatan serta sejumlah pejabat.
Daerah yang dikunjungi Gubernur Mahyeldi beserta rombongan adalah Nagari Lubuak Ulang Aliang (LUA) Tangah, satu dari tiga nagari yang masih berstatus 3T (terdepan, terluar, terpencil) di Kecamatan Sangir Batanghari, di kabupaten yang berbatasan dengan Provinsi Jambi.
Perjalanan ke nagari yang berjarak 71 km dari ibu kota kabupaten, dan 237 km dari ibu kota provinsi tersebut menempuh jalan tanah berbatu dengan kontur perbukitan yang terjal dan berliku.
Dalam kunjungan ini, Gubernur Mahyeldi menerima langsung aspirasi masyarakat setempat. Terutama soal pembangunan jalan dan jembatan serta sarana telekomunikasi.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyampaikan bahwa kehadirannya bersama kepala OPD terkait ke Nagari Lubuk Ulang Aliang (LUA) merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi Sumatra Barat untuk membangun sinergitas dan kolaborasi bersama pemerintah kabupaten dan kota. Khususnya pembangunan daerah terpencil secara bersama-sama, termasuk dengan Kabupaten Solok Selatan.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sumbar kami mengapresiasi Bupati Solok Selatan yang sudah dua kali dengan jajarannya datang beraudiensi ke gubernur. Makanya kami datang hari ini lengkap bersama juga dengan kepala OPD terkait, bersama-sama kita mencari solusi untuk Nagari Lubuk Ulang Aliang, Lubuk Ulang Aliang Tangah dan juga Lubuk Ulang Aliang Selatan," ungkap Gubernur Mahyeldi, dalam pertemuan dengan warga tiga nagari di Aula SMP 18, Tanah Galo, Nagari LUA Tangah.
Terkait aspirasi masyarakat LUA, Gubernur menyebut telah menyampaikan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk dipresentasikan ke Kepala Bappenas dan Kemenko Marves.
Di kementerian, kata Mahyeldi, telah disampaikan soal pentingnya akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten serta mempersingkat waktu perjalanan sehingga akan menunjang perekonomian masyarakat.
"Ini jadi perhatian dan agenda prioritas kita di provinsi. Tahun ini ada kucuran dana dari provinsi sebesar Rp11 miliar untuk pembangunan jalan di Solok Selatan. Untuk LUA saat ini sudah diaspal 15 km dari Abai, 10 km dari Sungai Dareh Dharmasraya. Jadi masih ada 49 km yang belum, butuh dana sekitar Rp350 miliar lebih. Sudah masuk konreg (konsultasi regional) 2023 dan jadi 10 prioritas Bappenas. Dan, selalu kita usulkan tiap tahun," ungkap Gubernur Mahyeldi.
"Masalah LUA Insya Allah bersama-sama kita tangani, termasuk kesehatan, kekurangan tenaga bidan di nagari, hingga pasokan listrik dan juga telekomunikasi. Listrik Sumbar saat ini surplus 20 persen, tinggal jaringannya. Kita akan perkuat dukungan untuk percepatan di tiga jorong," lanjut Mahyeldi.
Bupati Solsel Khairunnas, menyampaikan apresiasi atas perhatian gubernur pada Solok Selatan, di mana dalam masa 1 tahun bertugas telah mengunjungi hampir seluruh daerah di Solsel, dan terakhir di Nagari LUA.
"Di Kecamatan ini ada tiga nagari yang masih tertinggal, semoga dalam jabatan bupati dan gubernur sekarang, status tertinggal bisa berakhir. Di antaranya ada 4 jorong yang belum ada akses, listrik dan jaringan telekomunikasi, yakni di Jorong Tarantam, Sungai Penuh, Gasiang, Batu Lawuang, dan Ombak Kubu,” ungkapnya.
Sebelumnya Bupati Khairunnas enyerahkan secara simbolis aset Rumah Sakit Pratama Solsel untuk selanjutnya dikelola oleh Pemprov Sumbar. Nantinya, penyerahan aset dan pengelolaan RS Pratama Solsel ke Pemprov Sumbar akan ditindaklanjuti sesuai aturan, melibatkan semua stakehokder, baik di Kabupaten Solok Selatan maupun Pemprov Sumbar
Dalam kesempatan yang sama, gubernur secara simbolis juga menyerahkan bantuan 334 Al-Qur’an, 145 mukenah, kain sarung, juz amma, iqra, 200 bibit durian, jambu, nangka, dan 500 bibit jengkol.
Baca juga: Kukuhkan Pengurus Paguyuban Warga Sunda, Mahyeldi Ungkap Peranan Sumbar-Jabar di PDRI
Usai pertemuan, gubernur dan rombongan melaksanakan saalat Jumat di Masjid Raya Tanah Galo, yang berada di tepian aliran Sungai Dareh. Dalam kesempatan ini, Buya Mahyeldi menjadi khatib jumat. Dan, Mahyeldi sekaligus adalah gubernur pertama yang menjadi khatib jumat di masjid tersebut. [*/pkt]