Parit Malintang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menghadiri upacara adat Minangkabau, Batagak Gala Suku Sikumbang ‘Datuak Putiah’ kepada Suhatri Bur yang juga Bupati Padang Pariaman, di Surau Lubuk Tanjung Kaum Sikumbang, Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman, Senin (23/10/2023).
Gubernur Mahyeldi mengingatkan momentum malewakan pangulu (penghulu) perlu dimaknai secara mendalam bagaimana peran penting seorang pangulu yang diberi gelar datuak merupakan gelar adat tertinggi di Minangkabau.
"Kepada keluarga besar Suku Sikumbang, Pakandangan, khususnya Bapak Suhatri Bur, yang dilewakan gala sebagai Datuak Putiah kami ucapkan selamat, semoga mampu menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan mampu menjaga sumpah sebagai panghulu," kata Mahyeldi.
Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga menyebutkan bahwa niniak mamak yang diamanatkan sebagai penghulu memiliki tanggung jawab moral yang besar. Tanggung jawab itu tidak hanya terhadap anak kemenakan dan kaum yang dia pimpin, tetapi juga terhadap masyarakat secara umum, sesuai dengan sumpah adat saat dilantik sebagai penghulu.
"Namun demikian bahwa perkembangan dan tantangan degradasi moral generasi muda tidak hanya menjadi beban pangulu saja, tetapi menjadi tugas kita bersama saling bersinergi, antara pemerintah, pangulu, alim ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang," katanya.
Pemerintah, lanjut Mahyeldi, mendukung segala upaya pelestarian nilai-nilai adat dan budaya di Sumbar, sebagaimana yang diamanatkan Undang - Undang No. 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatra Barat, ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’, adat salingka nagari adalah karakter dari masyarakat Minangkabau.
"Mudah-mudahan niniak mamak, jajaran pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota, Kerapatan Adat Nagari apa yang telah d tuangkan dalam UUD tersebut dapat bersama-sama dijaga dengan sebaik baiknya," kata Mahyeldi.
Selanjutnya, ia mengajak semua pihak saling bersinergi dan bekerja sama dalam membangun daerah, serta mempererat tali silaturahmi antara sesama, suku, kaum, dan masyarakat nagari.
"Semakin kuatnya persatuan dan kesatuan para pangulu, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan generasi mudanya maka semakin cepat pula Nagari tersebut berkembang menggali setiap potensi yang ada," ajaknya.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang Pariaman Zainir Koto Datuak Rangkayo Mulie menjelaskan bahwa Datuak Putiah Suku Sikumbang Nagari Pakandangan ini, sebelumnya diemban oleh Almarhum Jazir Burhan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Keguruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Dan, pernah juga menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat," ungkap Zainir.
Baca juga: Sumbar Patut Bangga Punya Warisan Dunia, Mahyeldi Serukan Pentingnya Merawat WTBOS
Pada prosesi pengukuhan pengulu, Gubernur Mahyeldu memasang saluak kepada Datuak Putiah dilanjutkan pemasangan keris oleh Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, dan penyerahan tongkat oleh Ketua LKAAM Padang Pariaman dan Ketua KAN Kecamatan Enam Lingkung.
Kemudian diakhiri dengan makan bersama dengan tradisi bajamba, yang diikuti seluruh tamu dan undangan serta masyarakat yang hadir. [*/pkt]
Baca berita Padang Pariaman terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.