Batusangkar, Padangkita.com - Salah satu juru masak selebriti international dan juga pengusaha restoran Gordon Ramsay menggandeng National Geographic Channel untuk mendokumenterkan keunikan kuliner dan budaya Tanah Datar.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Tanah Datar, Abdul Hakim mengatakan, Gordon Ramsay akan datang beserta 30 orang crew televisi international National Geographic Channel (America dan Newzeland) ke Tanah Datar pada tanggal 19 dan 20 Januari 2020.
Selebriti yang dikenal melalui acara televisinya Hell's Kitchen, The F Word, Kitchen Nightmares dan MasterChef ini akan mengikuti proses arakan jamba dan makan bajamba, serta "pacu jawi".
Bersama Gordon Ramsay akan turut hadir pakar kuliner Indonesia William Wongso, Gubernur Irwan Prayitno beserta isteri dan Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi beserta isteri pada waktu pengambilan gambar, terutama saat prosesi makan bajamba tersebut.
"Proses pengambilan gambar makan bajamba dilakukan di atas rumah gadang Istano Basa Pagaruyung yang diawali arakan jamba dan prosesi petatah petitih. Gubernur, bupati, William Wongso dan Gordon Ramsay duduk dalam satu jamba," ucap Abdul Hakim.
Untuk pengambilan gambar pacu jawi dikatakan Abdul Hakim, yang akan menjadi jokinya akan turut Gordon Ramsay bersama joki-joki lain.
Pada kesempatan yang sama Kabid Ekraf Dinas Pariwisata Sumbar Derliati mengharapkan kegiatan pengambilan gambar selama dua hari tersebut benar-benar menampilkan kekhasan daerah mulai dari pakaian, tata cara tradisi pada saat prosesi makan bajamba hingga memunculkan kuliner tradisional dan khas Tanah Datar pada saat pengambilan gambar pacu jawi.
"Kita mempromosikan daerah Luhak Nan Tuo Tanah Datar, jadi munculkan hal yang spesifik, begitu juga pada saat pacu jawi, ada masyarakat yang menjual makanan tradisional di sekitar arena," ucapnya.
Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Edi Susanto mengingatkan untuk memunculkan etnik daerah seperti pakaian untuk pimpinan daerah memakai pakaian damang, pejabat daerah taluak balango, pakaian bundo kanduang serta pakaian adat lainnya yang mencirikan Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
Sekadar diketahui, jeunikan adat, budaya tradisi mapun kuliner tradisional Luhak Nan Tuo Tanah Datar memang menjadi daya tarik tersendiri bagi semua kalangan tidak hanya di Indonesia namun hingga mancanegara.
Keunikan dan kekhasan tersebut terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Begitu juga dengan pemerintah daerahnya yang selalu berupaya mengangkat dan mempromosikan ke dalam berbagai event, salah satunya Festival Pesona Minangkabau yang sebelumnya dikenal Festival Pesona Budaya Minangkabau dan Festival Pagaruyung.
Upaya-upaya tersebut ternyata membuahkan berbagai Rekor MURI, seperti pada tahun 2017, rekor MURI arakan 1.111 jamba atau berbagai makanan di dalam nampan yang ditutupi tudung saji dan diberi kain penutup dari beludru (dalamak).
Pada tahun 2018 rekor MURI minum kawan daun terbanyak dengan tempurung (batok) kelapa sebanyak 4.000 tempurung. Dan rekor MURI pemain talempong pacik hampir 2.000 pemain di tahun 2019.
Event-event yang digelar pemkab ini selain untuk melestarikan adat budaya juga memperkenalkan ke dunia bahwa Tanah Datar sebagai pusat adat di Minangkabau atau pusek jalo pumpunan ikan. (*/pk-04)
Ikuti info dan berita Tanah Datar terbaru hanya di Padangkita.com.