Jakarta, Padangkita.com - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Georgia untuk Indonesia, H.E. Tornike Nozadze, di Ruang Delegasi DPD RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin bersama jajaran Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) tersebut, membahas berbagai peluang penguatan hubungan ekonomi dan diplomasi antarparlemen kedua negara.
Nozadze menyampaikan bahwa perkembangan ekonomi Georgia mencatat pertumbuhan signifikan, yaitu 7,8 persen pada 2025 dan 9 persen pada 2024. Keberhasilan tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah dalam menciptakan kemudahan berusaha.
“Kami menerapkan sistem ease of doing business yang memungkinkan investor asing mendirikan perusahaan hanya dalam waktu satu jam,” ungkap Nozadze.
Pada kesempatan itu Nozadze juga menyampaikan undangan untuk DPD RI menghadiri Tbilisi Silk Forum, konferensi internasional yang mempertemukan para pemimpin dari Asia dan Eropa dalam dialog perdagangan, energi, dan digitalisasi.
“Kami berharap DPD RI dapat hadir di Tbilisi tahun depan untuk memperkuat konektivitas antarparlemen dan sektor bisnis,” katanya.
Sultan menyambut baik undangan dari Dubes Georgia itu. Dirinya juga ikut mengapresiasi kemajuan ekonomi Georgia yang dinilai memiliki kebijakan yang pro-investasi dan sejalan dengan semangat Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif di daerah.
“DPD RI melihat peluang besar untuk menjalin kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Georgia, terutama dalam bidang perdagangan dan pariwisata,” ujar Sultan.
Sementara itu, Wakil Ketua BKSP DPD RI, Darmansyah Husein, menanyakan perkembangan energi hijau di Georgia.
“Kami ingin mengetahui sejauh apa perkembangan pengembangan energi hijau di Georgia,” tanya Darmansyah.
Nozadze menjelaskan bahwa negaranya sedang gencar mengembangkan sektor energi baru terbarukan.
“Kami melihat potensi besar untuk berkolaborasi dalam proyek green energy,” tuturnya.
Di sisi lain, kebijakan sosial Georgia menarik perhatian Ketua DPD RI. Sultan menilai kebijakan “children tax credit” bagi keluarga dengan tiga anak atau lebih, guna menghadapi tantangan ageing society sangat visioner dan mencerminkan keseriusan pemerintah Georgia dalam menjaga keseimbangan demografi.
“Sementara di Indonesia, kami menghadapi tantangan berbeda, yakni bagaimana mengoptimalkan bonus demografi melalui peningkatan kualitas generasi muda,” kata Sultan.
Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan melalui program konkret pada tahun mendatang.
Baca juga: Komite I Bentuk Kaukus DPD RI untuk Kemerdekaan Penuh Palestina
“Kami percaya kerja sama ini akan membuka babak baru hubungan Indonesia–Georgia dalam ekonomi, energi, dan diplomasi parlemen yang setara dan saling menghormati,” pungkas Sultan. [*/rjl]











