Berita Mentawai hari ini dan berita Sumbar hari ini: Warga TPI sempat menyelamatkan diri ke ketinggian di Kilometer 4
Tua Pejat, Padangkita.com- Kepala Kantor SAR Kepulauan Mentawai, Akmal mengatakan, gempa magnitudo 5,7 di Tua Pejat, terasa paling kencang sejak awal tahun 2021.
Gempa yang terjadi di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat warga kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berhamburan ke luar rumah dan menyelamatkan diri ke ketinggian di Kilometer 4.
"Memang terasa sejak dalam tahun 2021 terasa paling kencang dengan skala IV-MMI," kata Akmal kepada Padangkita.com, Senin (3/5/2021).
Akmal mengatakan, pihaknya bersama petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Serta Kepala Desa Beriulou, Kecamatan Sipora Selatan telah melakukan pengecekan di titik yang diperkirakan menjadi lokasi gempa.
"Kondisinya aman, masyarakat yang ke luar rumah di kawasan TPI memang sempat dievakuasi ke tempat lebih tinggi," imbuhnya.
Hasil monitoring BMKG, kata Bambang, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Sementara itu, Kepala BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, peristiwa yang terjadi di Tua Pejat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault)," katanya.
Ia mengatakan, guncangan gempa bumi dirasakan di Tua Pejat dengan skala IV-MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Padang II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Kemudian Bukittinggi, Indragiri Hilir, Pariaman, Payakumbuh, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, dan Solok Selatan
Sungai Penuh II-MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami," katanya.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG).
Baca juga: Gempa 5,7 Mentawai, Warga Tua Pejat Berhamburan Keluar Rumah
Laman (bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), serta melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. [rna]