Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Agam, BMKG: Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Berita Bukittinggi hari ini dan berita Sumbar hari ini: Gempa bumi beruntun terjadi di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Minggu (23/5/2021).

Ilustrasi Gempa Bumi. [Foto: pixabay.com]

Lubuk Basung, Padangkita.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dengan magnitudo 5,3 di Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) terjadi akibat adanya aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Irwan Slamet menyebutkan, hasil analisis yang dilakukan, gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar atau dikenal dengan istilah Oblique Thrust Fault.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktifitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Australia,” ujar Irwan kepada Padangkita.com, Minggu (12/9/2021).

Dijelaskan Irwan, gempa tersebut merupakan gempa tektonik yang terjadi di laut dengan kedalaman 57 kilometer. Gempa itu terjadi pada Minggu (12/9/2021) pukul 16.02 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,2 (hasil pemutakhiran).

“Episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 42 kilometer ke arah Barat Daya Kota Lubuk Basung, Kabupaten Agam,” ungkapnya.

Lalu, hasil pemodelan yang dilakukan BMKG, ucap Irwan, menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Selain itu, dari pantauan BMKG juga tidak ada tanda-tanda gempa susulan.

“Hingga pukul 16.30 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (Aftershock),” katanya.

Dampak Gempabumi

Guncangan gempa bumi, kata Irwan, dirasakan di daerah Bukittinggi, Payakumbuh, Solok Selatan, Pesisir Selatan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan akan truk berlalu.

Kemudian, di Kota Padang, Padang Panjang II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Serta di Muko-Muko II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Meski begitu, lanjut Irwan, pihaknya belum mendapatkan laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

BMKG, kata Irwan, mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga: Gempa dengan Magnitudo 5,3 Guncang Agam Sumbar

Lalu, masyarakat diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Lalu, pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya. [zfk]

Baca Juga

Bersahabat dengan Gempa dan Mitigasi 'Separasi'
Bersahabat dengan Gempa dan Mitigasi 'Separasi'
Peringatan Gempa 30 September, Mahyeldi akan  Perkuat Kolaborasi untuk Mitigasi Bencana
Peringatan Gempa 30 September, Mahyeldi akan Perkuat Kolaborasi untuk Mitigasi Bencana
Peringatan 15 Tahun Gempa 7,6 SR: Pentingnya Kesiapsiagaan dan Pentahelix Kebencanaan
Peringatan 15 Tahun Gempa 7,6 SR: Pentingnya Kesiapsiagaan dan Pentahelix Kebencanaan
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG