Berita Mentawai hari ini dan berita Sumbar hari ini: Gelombang tinggi diprediksi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Mentawai.
Tua Pejat, Padangkita.com - Gelombang tinggi diprediksi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar) pada Jumat (26/2/2021) hingga Sabtu (27/02/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur menyebutkan, tiga pulau di Kepulauan Mentawai yang mengalami gelombang tinggi yakni, perairan barat Pulau Siberut, Sipora dan Pagai. Gelombang di tiga pulau tersebut yakni di angka 2,5 hingga empat meter.
Selain tiga pulau tersebut, kawasan yang masuk gelombang tinggi yaitu perairan timur Pulau enggano, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai dan Bengkulu.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut-Utara dengan kecepatan angin berkisar 3-17 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, Syafrizal, Kamis (25/2/2021).
Sementara itu, gelombang dengan tingkat sedang atau skala 1,25 hingga 2,5 meter berada di Perairan Pesisir Sumatra Barat (Sumbar), perairan timur pulau Siberut, Sipora dan Pagai, serta Pesisir Bengkulu.
Masyarakat, kata dia, juga diharapkan memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dengan kecepatan angin dari 15 knot hingga 27 knot.
Rincinya, perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan inggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kemudian, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal dengan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.
"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada terhadap perubahan gelombang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi BIM Sumbar, Sakimin mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi akan terus terjadi hingga bulan Maret 2021.
"Sebenarnya pada saat sekarang bukan musim kemarau, Sumbar sedang berada di fase musim hujan, hanya saja sebelum hujan memang didahului dengan angin kencang terlebih dahulu," kata Sakimin saat dihubungi Padangkita.com via telepon.
Sakimin mengatakan, daerah yang paling terdampak dengan perubahan cuaca belakangan ini terjadi di kawasan Pesisir yang berdampak juga dengan naiknya gelombang di tengah laut.
Baca juga: Gelombang Tinggi, Nelayan di Sumatra Barat Diminta Waspada
"Dampaknya sudah pasti ke daerah kepulauan, karena gelombang tinggi itu terjadi di tengah laut, sementara pulau itu menahan gelombang yang ada," imbuhnya. [pkt]