Berita viral terbaru: Hasan Al Hariri anggap prediksi kiamat 21 Juni 2020 tidak bisa dikaitkan dengan gerhana matahari cincin yang akan terjadi.
Padangkita.com – Sejak beberapa tahun lalu manusia telah mulai memprediksi kapan kiamat terjadi. Salah satunya yang sempat viral ialah dugaan bahwa kiamat akan terjadi pada 2012 silam. Hal tersebut berdasarkan perkiraan kalender suku maya.
Baca juga: Heboh Gadis 11 Tahun "Menangis" Darah, Penyakit Misterius yang Belum Diketahui
Namun baru-baru ini kembali tersiar kabar jika suku maya kembali meramalkan bahwa pada hari Minggu 21 Juni 2020 akan terjadi kiamat besar. Perkiraan tersebut bertepatan dengan fenomena gerhana Matahari cincin.
Dugaan ini sangat ditentang oleh CEO Grup Astronomi Dubai, Hasan Al Hariri. Ia menganggap jika peristiwa gerhana Matahari cincin ini sebagai suatu peristiwa yang terkait dengan pengetahuan sains. Sehingga sangat tidak cocok bila hal ini dikatakan menjadi pertanda suatu kejadian.
Terkait teori kiamat pada Minggu besok, 21 Juni 2020 ini Al Hariri menyatakan hal ilmiah ini harusnya dapat dipahami semua orang, tidak hanya mereka seorang ilmuan.
Ia juga menganggap jika dengan hal ini merupakan kesempatan emas untuk membuktikan pemikirannya pada orang-orang.
Sebagai pengamat langit, Hasan mengajukan jika United Arab Emirates (UAE) juga akan menyaksikan fenomena langka ini.
Keadaan bulan akan menutupi hampir 86,31 persen dari cakram matahari, sehingga hanya gerhana matahari parsial yang akan terlihat di wilayah UAE.
Kejadian yang diprediksi terjadi sejak pukul 08.14 hingga 11.12 pagi ini disarankannya agar masyarakat tidak melihat dengan mata.
Baca juga: Wanita Ini Tuduh Mantan Pacar Tagih Biaya Pacaran, Eh, Nyatanya Begini Kebenarannya
Karena matahari akan sangat terang dan memancarkan cahaya intensif. Contohnya pada kasus yang menimpa anak-anak sekolah di Rajasthan, India.
Mereka menyaksikan fenomena gerhana tanpa perlindungan yang layak, sehingga merusak retina mata sepenuhnya dan sebagian.
Jalur lintasan gerhana matahari cincin akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, Tiongkok Selatan hingga berakhir di Samudra Pasifik. [*/Nlm]
