Padang, Padangkita.com - Pemerintah Kota Padang meresmikan Galeri Bank Sampah Pasie Nan Tigo, Senin (29/5/2023).
Saat peresmian itu, Kelompok Bank Sampah Unit Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah sekaligus menerima bantuan senilai Rp200 juta dari PLN Sumatra Barat (Sumbar).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Mairizon menyampaikan bahwa sampah memang menjadi persoalan, tak hanya di Kota Padang.
“Kota Padang memiliki 900 ribu lebih jiwa. Secara teoritis, menghasilkan sampah dalam sehari sebanyak 640 ton,” kata Mairizon.
Menurut dia, tak hanya di Kota Padang, persoalan ini juga dialami oleh kota lainnya di Indonesia. Mairizon juga menyampaikan, jika dipakai indeks 0,7 per manusia dengan jumlah penduduk sebanyak itu, maka sampah yang sampai di TPA Air Dingin, antara 450-550 ton per harinya.
“Berdasarkan hasil itu, ada selisih sampah yang tidak sampai. Asumsinya ada dua, positifnya seperti yang dikerjakan Bank Sampah Pasie Nan Tigo, negatifnya dibuang ke mana-mana,” ulasnya.
Mairizon menjelaskan, jika sampah dibuang ke sungai, tentu hal itu berdampak buruk bagi lingkungan. Berdampak buruk bagi laut, pinggiran laut dan pantai yang menjadi berbau serta tidak enak dipandang.
“Andaikan semua orang mengerti bahwa sampah ini jika diolah bisa menjadi 'emas'. Seperti yang dilakukan di sini (Bank Sampah Pasie Nan Tigo),” lanjut dia.
Mairizon mengapresiasi hal positif yang dilakukan Bank Sampah Pasie Nan Tigo. Tak hanya mengurangi sampah, namun juga menghasilkan rupiah.
Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, DLH Kota Padang Ajak Bank Sampah Produksi Keranjang Belanja
“Kami berterima kasih kepada PLN yang sudah memberi bantuan sebesar Rp200 juta. Bukan yang pertama, namun yang ketiga kalinya. Kepada pengelola, jagalah aset yang sudah difasilitasi ini. Semangatlah agar sampah tidak menjadi momok bagi masyarakat,” harapnya. [*/pkt]
