Padangkita.com - Andalas Film Festival (Affest) 2018 kembali digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa, Metasinema, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand).
Wakil Dekan III FIB, Imelda menyampaikan rasa bangganya kepada mahasiswa FIB yang mengangkat acara tentang perfilm, meskipun di FIB tidak ada Program Studi tentang perfilman.
“Kita berharap agar nantinya FIB Unand bisa melahirkan seniman-seniman atau pemikir-pemikir yang baik sebagaimana yang kita ketahui Sumatera Barat itu mempunyai tokoh-tokoh pemikir yang sangat banyak. Alhamdulillah dengan adanya UKMF Metasinema insyaallah mungkin nanti seniman-seniman perfilman nasional itu juga ada dari mahasiswa kita di FIB Unand," ujarnya, Kamis (25/10/2018).
Direktur Festival Affest, Mahareta Iqbal Jamal, mengatakan untuk kali kedua, Metasinema menghelat festival film dengan skala nasional guna melihat perkembangan sinema Indonesia hari ini.
Tema "Bertanya Kerbau pada Pedati" diharapkan mampu merepresentasikan perkembangan wacana melalui beragam kemasan sinema di Nusantara dan juga mengambil peran sebagai salah satu "cawan penghangat" dalam semesta sinema, khususnya Sumatera Barat, serta berupaya memberikan kontribusi dalam pendisitribusian pengetahuan sinema kepada lebih banyak lagi pelaku dan penikmatnya.
"Kehadiran Affest diharapkan mampu mengisi "ruang lengang" apresiasi di bidang film di Sumatera Barat. Meski, semua itu tidak berpengaruh secara signifikan dan tidak terlepas pula dari segala macam problematika serta hambatan yang masih dapat ditemukan dari berbagai lini di dalam ekosistem perfilman di tanah kelahiran Bapak Perfilman Nasional ini," katanya.
Adi Osman selaku direktur artistik andalas Film Festival (Affest) juga menyampaikan bahwa Kehadiran pertama dalam Andalas Film Exhibition (AFE) mereka anggap sebagai sebuah letupan kecil dalam semesta sinema, apalagi di Sumatra Barat.
Menurutnya, Andalas Film Exhibition (AFE) 2017 mencoba memberi tawaran akan memposisikan film sebagai medium belajar dan pembelajaran, meskipun sangat banyak kendala yang dihadapi.
Acara terakhir dalam kegiatan pembukaan Affest 2018 tersebut adalah screening. Dalam kegiatan screening ini, ditayangkan dua film yang dipilih oleh kurator Affest bernama Rendi Reimena.
Kedua film tersebut berjudul “Death Crow 48” dan “Bunyi Huja di Atas Genting”.