Padang, Padangkita.com - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Kabupaten Kapulauan Mentawai, Akmal, mengimbau nelayan yang hendak melaut di perairan Mentawai untuk mewaspadai fenomena gelombang yang terjadi hari ini (7/7/2020).
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, ketinggian gelombang di kawasan timur dan barat Kepulauan Mentawai mencapai ketinggian yang sama, yakni antara 1,25 m hingga 2,5 m.
Gelombang ini, oleh BMKG masuk dalam kategori sedang. Meski bukan merupakan fenomena langka, tetapi ketinggian gelombang laut yang sama antara timur dan barat, jarang terjadi.
“Dari beberapa prakiraan cuaca sejak tahun 2017 saya tugas di sini, biasanya gelombang di pantai timur Mentawai itu lebih kecil. Sedangkan di bagian barat agak lebih tinggi. Di Samudra Hindia, malah tentu lebih tinggi lagi. Tapi, hari ini berdasarkan prakiraan cuaca BMKG dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB nanti, ketinggian gelombang sama. Terlihat seimbang. Dan ini, jarang terjadi dan tak pernah kami lihat sebelumnya,” kata Akmal, Selasa (7/7/2020).
Meski baru melihat fenomena ketinggian gelombang yang sama, tetapi Akmal berharap ini hanya merupakan kondisi cuaca dan tidak ada hal lain yang tersirat. Mungkin saja, fenomena ini disebabkan oleh banyak faktor. Bisa saja dipengaruhi oleh kondisi angin.
“Hari ini, memang agak berbeda dari prakiraan cuaca sebelumnya. Mungkin dari faktor angin yang sama antara barat dan timur. BMKG yang lebih paham soal ini. Yang jelas, kita harus waspadai apapun yang menyangkut dengan prakiraan cuaca, terutama yang berkaitan dengan parairan. Nelayan, kita minta waspada. Jangan paksakan melaut apabila tidak memungkinkan,” imbau Akmal.
Baca juga: Penanganan Covid-19 Sumbar Capai Titik Terbaik, Irwan: Lengah dan Lalai Bisa Meledak lagi
Selain imbauan, Akmal menegaskan Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai akan tetap siaga terhadap segala kemungkinan. Berada di wilayah perairan dengan tingkat risiko yang tinggi, seluruh personel dan pontensi SAR lainnya, harus tetap siaga. Bergerak cepat apabila menerima informasi tentang insiden yang terjadi di sepanjang perairan Mentawai.
“Kita tetap siaga. Jika ada sesuatu yang tidak kita inginkan bersama, maka seluruh personel akan bergerak cepat. Peralatan penunjang operasi juga sudah siap, semua sudah siap. Tapi, kita berharap, tidak terjadi insiden apa-apa.”
Pertemuan Massa Udara
Terpisah, Prakirawan BMKG Teluk Bayur Budi Iman Samiaji menyebutkan, adanya kesamaan ketinggian gelombang di kawasan timur dan barat perairan Mentawai hari ini, disebabkan oleh kondisi cuaca tertentu. Seperti, adanya kondisi pertemuan massa udara (pola cuaca siklinik) yang berpotensi menyebabkan terjadinya cuaca buruk di sekitar perairan Samudra Hindia dan Mentawai.
“Dikatakan jarang terjadi, tidak juga. Kondisi ini terjadi jika ada kondisi pertemuan massa udara,” ujar Budi.
Diketahui, selain ketinggian gelombang sama di timur dan barat Kepulauan Mentwai, BMKG Maritim Teluk Bayur juga merilis prakiraan gelombang di beberapa wilayah di antaranya, gelombang dengan tinggi 0.50 m - 1.25 m di daerah perairan pesisir barat Kabupaten Pasaman Barat hingga pesisir barat Kabupaten Pesisir Selatan.
Gelombang dengan tinggi 1.50 m - 3.00 m di daerah perairan pesisir barat Bengkulu, gelombang dengan tinggi 1.50 m - 3.00 meter daerah perairan barat Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Selatan, dan Pulau Enggano. Serta, potensi gelombang dengan tinggi 2.50 m - 4.00 m di wilayah Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Samudra Hindia Barat Bengkulu. [and/pkt]
