Padang, Padangkita.com - Penemuan dua ekor anak burung rangkong kangkerang oleh warga di Sawah Taruko, Jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam mendapat perhatian serius Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar).
Satwa langka jenis Rangkong Kangkerang Perut Putih ini dengan nama latin Anthracoceros albirostris itu didapat Feri Angriawan, 22 tahun, di lokasi lahan perkebunan kelapa sawit milik Plasma Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara pada Kamis (20/1/2022).
Berikut fakta seputar burung langka Rangkong Kangkerang Perut Putih tersebut yang dikutip Padangkita.com dari laman rangkong.org.
1. Satwa Dilindungi
Kangkareng Perut Putih ditetapkan dalam kategori Least Concern (LC) oleh IUCN sejak 2004 hingga sekarang dan Appendix II menurut CITES. Mereka juga termasuk daftar satwa yang dilindungi menurut PermenLHK Nomor P.106 Tahun 2018.
2. Sebaran dan Habitat
Kangkareng Perut Putih memiliki persebaran yang luas meliputi India, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Myanmar, Cina, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
Habitat Kangkareng Perut Putih terdiri dari hutan primer yang masih terjaga ekosistemnya dan hutan sekunder yang ditebang secara selektif. Mereka juga mendiami hutan-hutan yang berada di tepi pantai.
3. Identifikasi
Tubuh Kangkareng Perut Putih berukuran 55-60 cm. Kepala, leher, dada bagian atas, punggung, dan sayap berwarna hitam. Perut dan kaki atas berwarna putih. Paruh mulai terbentuk pada bulan usia 1-2 sejak anakan dan akan terbentuk sempurna memasuki bulan ke 12-14. Warna putih pada bulu ekor akan terbentuk sesuai bertambahnya usia.
4. Pakan
Kangkareng Perut Putih umumnya memakan buah-buahan, namun mereka juga memakan hewan kecil seperti serangga, ikan, kelelawar, katak, kadal, ular, kalajengking, keong dan lain-lain. Uniknya, Kangkareng Perut Putih juga mengonsumsi buah palem (Corypha utan), buah akasia, buah-buah liana dan buah pepaya.
5. Perkembangbiakan
Kangkareng Perut Putih memerlukan waktu 79-89 hari untuk inkubasi. Pohon sarang yang disukainya adalah dari kelompok Eugenia, Dipterocarpus, Altingia excelsa, Sterculia, Ficus, Tetrameles nudiflora, Pterospermum. Selama masa berbiak, jantan bisa berkunjung 3-5 kali untuk mengantar pakan ke sarang berupa buah-buahan dan binatang kecil. Di setiap kunjungan, sang jantan bisa menyuapi selama 0,5-10 menit. Untuk menutupi lubang, Kangkareng Perut Putih menggunakan lumpur dan campuran sisa makanan.
6. Ancaman
Dengan persebarannya yang sangat luas, diperkirakan populasi Kangkareng Perut Putih masih stabil. Namun, ancaman terhadap mereka tetap ada karena spesies ini kerap diperdagangkan di pasar burung. Contohnya di Thailand, Kangkareng Perut Putih dijadikan souvenir dan di Myanmar biasa dijadikan hewan peliharaan.
Baca Juga : 2 Anak Burung Rangkong yang Ditemukan di Lubang Kayu, Diserahkan Warga Agam ke BKSDA
7. Aktivitas Mandi yang Unik
Kangkareng Perut Putih memiliki 3 aktivitas mandi dengan sinar matahari (sunbathing), mandi air (waterbathing) dan mandi debu (dustbathing).
[*/Pkt]