Tercatat, perolehan suara untuk pasangan penantang hairunnas–Yulian Efi di daerah itu sebanyak 16.624 suara atau 38,3 persen. Sementara suara untuk pasangan petahan sebanyak 15.945 suara atau 36,8 perse.
Selisih suara antara kedua pasangan tersebut yaitu sebanyak 679 suara.
Di Sijunjung data yang masuk 476 TPS atau 90,84 persen dari 524 TPS. Unggul sementara pasangan Beni Dwipa YA–Iraddatillah dengan perolehan suara 25,1% atau 24.945 suara. Pasangan petahana wakil bupati, Arrival Boy-Mendro Suarman memperoleh 19,6% atau 19.496 suara.
Bahkan, pasangan petahan di daerah ini juga kalah dari pasangan penantang Hendri Susanto-Indra Gunalan yang telah memperoleh sebanyak 22.575 suara atau 22,8 persen.
Kemudian, di Tanah Datar, data yang masuk 504 TPS atau 57,34 persen dari 879 TPS. Pasangan Eka Putra–Richi Aprian unggul dengan perolehan suara 42,0 persen atau 36.076 suara. Pasangan petahana Wakil Bupati, Zuldafri Darma–Sultani memperoleh 27,8 persen atau 23.891 suara.
Di Kabupaten Solok suara masuk 499 TPS atau 51,98 persen dari 960 TPS. Pasangan penantang Epyardi Asda–Jon Firman Pandu memperoleh 37,9 persen atau 32.511 suara. Pasangan petahana Wakil Bupati, Nofi Candra-Yulfadri memperoleh 35,9% atau 30.825 suara.
Di Agam suara masuk 989 TPS atau 71,67 persen dari 1.380 TPS. Unggul Andri Warman–Irwan Fikri dengan perolehan suara 32,1 persen atau 47.756 suara. Pasangan petahana Wakil Bupati, Trinda Farhan Satria–Muhammad Kasni baru memperoleh suara 24,6 peresen atau 32.771 suara.
Di Limapuluh Kota suara masuk 393 TPS atau 49,31 persen dari 797 TPS. Di sini, pasangan penantang Safaruddin Dt. Bandaro Rajo–Rizki Kurniawan lebih unggul dengan perolehan suara 33,7 persen atau 27.110 suara. Pasangan petahana Wakil Bupati, Ferizal Ridwan–Nurkholis kalah telak dengan perolehan suara 13,7 persen atau 11.042 suara.
Bahkan, di Limapuluh Kota suara petahana jauh lebih rendah dari dua pangan penantang lainnya, yaitu Muhammad Rahmad-Asyirwan Yunus dan pasangan Darman Sahladi-Maskar M. Dt. Pobo.
Pasangan Independen Keok
Semua pasangan calon independen atau perseorangan yang maju pada Pilkada Sumbar, keok. Mereka adalah pasangan Ramlan Nurmatias-Syahrizal di Pilkada Bukittinggi, Endre Saifoel-Nasrul M yang majudi pada Pilkada Sijunjung, Ferizal Ridwan-Nurkhalis di Pilkada Kabupaten Limapuluh Kota dan Agus Susanto-Rommy Candra di Pilkada Pasaman Barat.
Sementara itu, di Pemilihan Gubernur Sumbar, ada juga pasangan calon yang pada awalnya ingin maju lewat jalur independen meski pada akhirnya mereka diusung oleh koalisi tiga partai. Pasangan calon ini yaitu, Fakhrizal-Genius Umar.
Namun mereka juga kalah di Pilgub Sumbar. Berdasarkan data real count KPU Sumbar, pasangan ini berada di peringkat paling akhir dibandingkan pasangan calon lainnya, yakni sebesar 9,9 persen. Data yang masuk sudah 8.636 TPS.
Kekalahan Para Mantan dan Anggota DPD serta DPR RI
Mantan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 di Sumatra Barat (Sumbar) kalah.
Berdasarkan data sementara di situs pilkada2020.kpu.go.id, dari 13 kabupaten dan kota serta Pilgub Sumbar, perolehan suara untuk mantan dan anggota DPD serta DPR RI yang maju dalam Pilkada Sumbar tahun 2020 tidak ada yang unggul.